Masih Banyak Anak Tidak Sekolah, IPNU-IPPNU Malang Audiensi dengan Legislatif

Audiensi IPNU-IPPNU Kota Malang dengan legislatif. (Dokumen PC IPNU Kota Malang)
Audiensi IPNU-IPPNU Kota Malang dengan legislatif. (Dokumen PC IPNU Kota Malang)

LINTASJATIM.com, Malang – Persoalan Anak Tidak Sekolah (ATS) masih terbilang banyak membuat Pimpinan Cabang (PC) Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) – Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kota Malang menggelar audiensi.

Audiensi bersama Ketua DPRD Kota Malang sebagai upaya mendorong daerah untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

Langsung ditemui oleh Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani, Ketua PC IPNU Kota Malang, Mukh. Athoillah memaparkan penanganan ATS menjadi salah satu prioritas utama yang perlu diselesaikan secara tuntas. Pasalnya, Kota Malang sendiri sudah dikenal sebagai Kota Pendidikan.

“Namun kenyataannya total Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kota Malang berjumlah 3.468 orang di Januari 2025. Oleh karena itu menjadi prioritas utama kita, bagaimana anak tidak sekolah ini bisa kita carikan solusi yang paling pas,” ujar Mukh Athoillah kepada LINTASJATIM.com, Sabtu (1/3/2025).

Dalam audiensi tersebut mengangkat tema ‘Konsolidasi Pelajar bersama Pelajar Se-Kota Malang’ yang digelar oleh PC IPNU IPPNU Kota Malang di Kantor DPRD Kota Malang.

Athok menjelaskan telah menelusuri secara dalam persoalan Anak Tidak Sekolah di Kota Malang. Penyemayan Kota Malang sebagai kota Pendidikan perlu harus buktikan dengan kepedulian masyarakat akan pentingnya pendidikan.

“Untuk mencari solusi, kita harus bisa temukan dulu penyebabnya,” ujar alumnus UIN Malang ini.

Sebagai lanjut dari Audiensi terbatas Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani menerangkan ATS bisa teridentifikasi dan terselesaikan. Tidak lain untuk menciptakan dan menguatkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas di Kota Malang.

Langkah-langkah yang perlu diambil untuk percepatan penanganan ATS di Kota Malang adalah dengan membentuk tim satgas penangan Anak Tidak Sekolah dan dari IPNU IPPNU yang merupakan organisasi pelajar perlu mengawal serta mendukung terlaksananya program kerja dari satgas tersebut.

Selain itu, pemerintah kota Malang juga sudah menyediakan berbagai beasiswa penunjang pendidikan. Athok melanjutkan, Ketua DPRD Kota Malang sendiri mengaku beasiswa per hari ini untuk masyarakat kota Malang itu sudah banyak sekali disebar dengan pembagian pintu yang berbeda-beda.

“Soal beasiswa nanti bisa diajukan melalui proposal dan juga urgensinya apa sesuai dengan prioritas serta pembagian kuota yang merata,” tandasnya.

Pos terkait