Gadis Mojokerto Jadi Korban Penipuan Modus Kencan Online, Motor dan Ponsel Dibawa Kabur

Saat korban sedang melapor ke polsek Ngoro. Sumber foto: https://www.detik.com/jatim
Saat korban sedang melapor ke polsek Ngoro. Sumber foto: https://www.detik.com/jatim

LINTASJATIM.com, Mojokerto – Harapan seorang perempuan muda di Mojokerto untuk menjalin hubungan asmara melalui aplikasi kencan justru berujung nestapa. NA (26), warga Desa Sukoanyar, Kecamatan Ngoro, harus kehilangan sepeda motor dan ponselnya setelah bertemu dengan pria yang baru dikenalnya lewat aplikasi Tantan.

Kisah bermula saat NA dan pelaku mulai berkenalan melalui aplikasi pada Minggu malam (1/6/2025). Pelaku memperkenalkan diri dengan nama ‘Zalvin’. Setelah beberapa hari berkomunikasi intens melalui WhatsApp, keduanya sepakat untuk bertemu secara langsung.

Kapolsek Ngoro Kompol Heru Purwandi mengungkapkan, pertemuan pertama tersebut dilakukan pada Selasa malam (3/6/2025), di SPBU Desa Jasem, Kecamatan Ngoro.

Namun, lokasi mendadak diubah oleh pelaku dengan alasan ‘kebablasan’, dan NA diminta berpindah ke titik yang lebih sepi: depan makam Dusun Jajar.

“Pelaku mengarahkan korban untuk bertemu di depan makam, dengan dalih dia kelewatan jalan menuju SPBU. Rupanya ini cara pelaku untuk menghindari kamera pengawas,” kata Kompol Heru, Rabu (4/6/2025).

Setelah bertemu, pelaku yang mengenakan jaket merah, celana jins biru, serta helm dan masker tetap menutupi identitasnya.

“Sejak awal pertemuan hingga kabur, pelaku tidak pernah membuka helm dan maskernya. Ini sudah bagian dari skenario,” tambah Heru.

Pelaku lalu mengajak NA berkeliling menggunakan motor Yamaha NMax milik korban. Ia bahkan sempat mengajak NA berhenti di dua warung, seolah ingin menunjukkan niat baik.

Namun, rencana licik pelaku baru terungkap saat mereka berhenti di depan minimarket kawasan Jalan Raya Ngoro.

Tak masuk ke area parkir minimarket agar tak terekam CCTV, pelaku malah berhenti di pinggir jalan dan memberikan uang Rp100 ribu kepada NA untuk membeli air mineral, makanan ringan, dan obat maag.

“Saat korban masuk ke minimarket, pelaku langsung membawa kabur motor beserta tas korban yang berisi ponsel, identitas, dan kartu ATM,” jelas Heru.

Akibat kejadian tersebut, NA menderita kerugian sekitar Rp20 juta. Yang membuat pilu, korban hanya bekerja sebagai buruh pabrik dengan penghasilan terbatas. Sementara itu, orang tuanya mengandalkan pendapatan dari berdagang sandal keliling.

Setelah sadar menjadi korban penipuan, NA langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Ngoro. Heru memastikan pihak kepolisian bergerak cepat.

“Tim Unit Reskrim sudah diterjunkan. Kami sedang menghimpun bukti-bukti dan meminta keterangan saksi untuk segera mengidentifikasi pelaku,” tegasnya.

Kepolisian pun mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menjalin hubungan melalui aplikasi daring. Meskipun platform kencan menawarkan kemudahan untuk bertemu orang baru, risiko kejahatan juga ikut mengintai.

Pos terkait