LINTASJATIM.com, Surabaya – Pusat Studi Pengembangan Pedesaan Universitas Negeri Surabaya (UNESA) telah menjalin kerja sama yang erat dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes) dalam program Transformasi Kampung Terpadu (TEKAD).
Kali ini dengan menggelar kegiatan “Master of Training” yang diikuti oleh Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM) se-Indonesia. Kegiatan ini diselenggaran selama 4 hari, tanggal 25-28 September 2023 di Hotel Aston Pluit Jakarta.
Program Master of Training ini akan memberikan pelatihan mendalam kepada para calon master instruktur yang akan bertugas di berbagai desa di seluruh Indonesia. Para calon instruktur ini nantinya akan fokus pada pembangunan dan pemberdayaan masyaraat desa melalui program TEKAD.
Program TEKAD diharapkan akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat desa, terutama dalam hal peningkatan kualitas hidup dan pembangunan ekonomi di wilayah-wilayah pedesaan.
Dr. Mufarrihul Hazin, Kepala Pusat Studi Pengembangan Pedesaan, Kawasan dan Energi Terbarukan Unesa, menyatakan, kerja sama tersebut merupakan langkah positif dalam mewujudkan pembangunan pedesaan dan pemberdayaan masyarakat desa yang berkelanjutan.
“Dengan menghasilkan master instruktur yang kompeten dalam bidang pembangunan pedesaan, kami berharap dapat mempercepat pencapaian berbagai target pembangunan di daerah pedesaan, khususnya dalam pengembangan ekonomi kampung,” ungkapnya kepada Lintasjatim.com, Rabu (4/10/2023).
Kegiatan ini menghadirkan 14 pelatih dari UNESA, dengan 13 modul yang dilatihkan. Peserta berasal dari berbagai balai kementerian desa; balai Jakarta, Balai Denpasar, Balai Makassar, Balai Ambon, dan Balai Jayapura. Peserta juga dari ASN di Direktorat Jenderal Pengembanagn Ekonomi dan Investasi Desa.
Sementara itu, Dirjend PEID, Ibu Herlina, mengapresiasi inisiatif program tersebut. Ibu Herlina menyatakan jika Kemendes berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan ekonomi dan investasi desa di Indonesia.
“Program Master of Training ini akan membantu kita dalam menghasilkan mater trainer yang berkualitas untuk mendukung program TEKAD dan dapat meningkatkan ekonomi kampung, khsuusnya di 9 provinsi Indonesia Timur,” tuturnya.
Ia juga berharap Program Master of Training akan menjadi tonggak penting dalam mewujudkan pembangunan pedesaan yang berkelanjutan dan merata di seluruh Indonesia.
“Para master trainer yang telah dilatih diharapkan mampu mempraktekkan untuk menjadi pelatih pada kegiatn ToT Fasilitator Tekad, Kepala Desa, Kader Desa, dan Kepala Ekonomi Desa,” pungkasnya.