LINTASJATIM.com, Madiun – Ratusan Anggota dan Alumni Ikatan Pelajar NU (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) Kabupaten Madiun mengikuti Sosialisasi Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika atau yang lebih populer disebut dengan Empat Pilar MPR pada Minggu, (29/5/2022).
Acara yang dihadiri oleh Anggota MPR RI H. Muhtarom, S.Sos. itu berlangsung di situs Muktamar Desa Pagotan, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun.
Di hadapan peserta sosialisasi yang mayoritas Aktivis Nahdliyin, Muhtarom mengatakan sosialisasi merupakan tugas MPR yang mesti dilakukan sesuai dengan amanat UU MD3. Empat Pilar MPR disebut oleh Mantan Bupati Madiun 2 Periode, itu sebagai rukun bernegara.
“Bila salah satu rukun itu diingkari maka negara ini bisa bubar,” ujarya. Untuk itu warga negara wajib menjalankan rukun bernegara agar bangsa ini tetap kokoh dan kuat sepanjang masa.
Sebagai Alumni IPNU Madiun Ia menegaskan agar semua rakyat khususnya umat Islam agar tidak alergi dengan dasar dan pilar bernegara. Diungkapkan bahwa Pancasila merupakan ijtihad dari para ulama. Hal demikianlah yang membuat Pancasila tidak bertentangan dengan agama Islam.
“Tidak ada nilai-nilai Pancasila yang bertentangan dengan nilai-nilai agama,” tutur pria yang akrab dipanggil Mbah Tarom.
Sebagai kader NU sejak muda, Mbah Tarom terus mendorong organisasi yang didirikan oleh KH. Hasyim Asyari ini terus mengawal moral dan persatuan bangsa. Ia mengingatkan pesan-pesan para pendahulu di organisasi Kaum Nahdliyin itu tentang pentingnya menjaga nilai-nilai moral di tengah masyarakat dan generasi muda.
Kegiatan yang dikemas Halal bihalal tersebut Mbah Tarom mengajak para alumni IPNU IPPNU berada di garda terdepan. Mengambil peran-peran strategis dalam seluruh lini kehidupan berbangsa, bernegara dan beragama.
“Tak lama lagi usia NU akan memasuki satu abad. Saya mengajak Alumni IPNU turut menjaga NKRI, mangamalkan nilai-nilai Pancasila, menghormati keberagaman serta menjadi generasi yang ikut andil menentukan nasib bangsanya”
Para peserta yang hadir sangat antusias memperhatikan cerita serta pengalaman-pengalaman Muhtarom, mulai berkiprah di organisasi Banom-Banom NU sampai Pengurus NU. (Jks/Sut)