LINTASJATIM.com, Jember – Seorang calon kepala desa bernama Sudahyo memblokir jalan menggunakan bambu, pisang, dan pohon sengon. Kejadian ini dipicu karena calon kades Plerean, Sumberjambe tersebut kalah di pilkades.
Sudahyo kalah di Pilkades yang berlangsung pada 25 November 2021. Namun, Sudahyo kalah dan kecewa karena warga tidak memilihnya. Setelah itu, Sudahyo mengerahkan 15 orang timnya untuk menutup akses dua jalan.
Atas kejadian tersebut, seorang warga bernama Mahfudz melaporkan Sudahyo ke polisi karena merasa dirugikan atas ulahnya. Akibat ulahnya, warga harus memutar jalan melewati jalan setapak ketika akan keluar rumah.
“Atas kejadian itu korban bernama Muhammad Mahfud mengadukan persoalan itu ke Polsek Sumberjambe,” ujar Kapolsek Sumberjambe AKP Istono, Rabu (1/12/2021), seperti dilansir dari laman detik.com
Kejadian tersebut akhirnya berhasil dimediasi oleh Muspika Sumberjambe yang bertempat di Balai Desa Plerean. Hasilnya, Sudahyo meminta maaf kepada warga dan membuka akses jalan yang sempat ditutup tersebut.
Namun, Sudahyo beralasan memblokade jalan karena menganggap bahwa tanah tersebut adalah miliknya. Sementara itu, Mahfudz juga mengklaim tanah tersebut sebagai milikinya dengan barang bukti jual beli tahun 1972.
Terkait konflik tersebut, Muspika menyarakankan agar masalah tersebut diselesaikan melalui jalur hukum. Sementara ini, jalan dibuka kembali untuk warga.