LINTASJATIM.com, Surabaya – Seorang siswa Sekolah Dasar (SD) di Surabaya nekat kabur dari rumah setelah dimarahi sang ibu karena sudah menghabiskan pulsa untuk belajar daring.
Siswi itu bernama Lintang Fitrah usia 11 tahun yang masih duduk dibangku kelas 5 SD. Lintang meninggalkan rumahnya yang ada di Sememi, Benowo Surabaya dengan jalan kaki tanpa sandal hingga di kawasan Margomulyo.
Siswi SD yang menyusuri jalan itu ditemukan oleh seorang pedagang sate bernama Mustofi (33). Mustofi mengatakan, saat itu Lintang terlihat ketakutan dan berhenti di depan tempat ia berjualan.
“Iya, anak ini terlihat bingung dan ketakutan. Lalu saya tanya, kamu mau kemana? Dia jawab katanya mau jalan-jalan cari uang buat ganti pulsa ibunya yang habis buat belajar online,” ungkap mustofi, Kamis (16/7/2020).
Jawaban anak itu semakin membuat Mustofi penasaran. Apalagi baju Lintang yang tidak terlihat seperti anak jalanan. Lintang bilang kepada penjual sate itu bahwa dirinya berasal dari Kendungrejo dan masih bersekolah.
Mustofi yang merasa kasihan langsung menghubungi RT setempat untuk mencari alamat Lintang. Beberapa saat kemudian warga setempat berhasil menghubungi keluarga Lintang dan sang ayah datang menjemputnya.
Sementara itu, sang Ibu Purwanti (32) membernarkan jika putrinya telah kabur dari rumah pada Rabu (15/7). Lintang keluar dari rumah sekitar pukul 18.00 WIB.
“Iya benar kabur kemarin Rabu. Sekitar habis magrib. Sebenarnya gak marahin. Cuma saya tegur kok gak bilang kalau mau online. Kan itu HP saya gak ada paket datanya, terus dipakai kan nyedot pulsa telepon,” ujar Purwanti.
Purwanti mengaku, selama masa pandemi ini belajar dilakukan secara daring dan selama itu pula dirinya harus meogoh saku untuk membeli paket data internet.
Bahkan, jika tidak mampu membeli paketan maka putrinya nebeng di Wifi warung yang ada di depan rumahnya.
Purwanti baru sadar jika putrinya kabur dari rumah setelah suami bernama Marwan (40) menanyakan keberadaan Lintang. Dia dan suaminya kemudian mencari di sekitar gang tapi tak ditemukan.
“Pas sadar suami saya pulang ngojek itu. Tanya Lintang ke mana, saya lihat di depan rumah gak ada. Tak cari di gang-gang juga gak ada,” tukasnya.
Menurut Titin sapaan akrabnya, hampir sekitar 1,5 jam ia mencari putrinya, namun tak juga ditemukan. Baru kemudian ada tetangganya yang mengabari bahwa putrinya itu ternyata berada di Margomulyo.
“Ini baru pertama kali. Sebelumnya tak seperti ini, kaget juga soalnya kan lumayan jauh rumah sampai Margomulyo, kok bisa jalan kaki ke sana sendirian,” jelasnya.
“Itu anaknya sudah di rumah masih garap tugas sekolah online lagi. Kadang dia nebeng ke warkop kalau tidak punya paket dan bayar gitu ke warkopnya,” tandasnya.
Sekolah daring dilakukan selama pandemi Covid-19. Kebijakan ini diterapkan Dinas Pendidikan (Dispendik) Jatim mengantisipasi penyebaran Covid-19. Belajar daring ini dilakukan karena di wilayah Jatim masih zona merah. (Dtk/Stj)