Dari Indonesia ke Dunia: Khalilur R. Abdullah Sahlawiy Siap Taklukkan Pasar Rumput Laut Global

LINTASJATIM.com, Surabaya – HRM. Khalilur R. Abdullah Sahlawiy, seorang pebisnis perikanan budidaya asal Indonesia, kembali menunjukkan tekadnya untuk menjadikan Indonesia sebagai pemain utama di pasar global. Kali ini, fokusnya tertuju pada budidaya rumput laut, komoditas yang disebutnya memiliki potensi cashflow jauh lebih besar dari pada tambang batubara atau nikel.

Bacaan Lainnya

“Dahsyat! Hanya satu kata itu yang terucap dari mulut saya setelah melihat presentasi Direksi Bandar Laut Dunia Grup tentang agenda budidaya rumput laut,” ujar Ra Khalilur dengan penuh semangat.

Pasar Rumput Laut Dunia: Menjangkau 9 Negara

Ra Khalilur telah memetakan pasar rumput laut global yang akan menjadi sasaran ekspansi bisnisnya. Sembilan negara tersebut adalah, China, jepang, Amerika, Eropa, Korea, Australia, Thailand, Malaysia dan Singapura.

Tidak hanya rumput laut, Khalilur juga akan memasarkan lobster ke tiga negara utama, yaitu China, Jepang, dan Amerika.

Ekspansi Besar-Besaran: 50.000 Hektar Budidaya Rumput Laut

Dengan identitas sebagai pemilik budidaya rumput laut terbesar di dunia, Khalilur siap memimpin ekspansi besar-besaran. Bandar Laut Dunia Grup (BALAD Grup) telah mengembangkan budidaya rumput laut di area seluas 50.000 hektar di Gugusan Teluk Kangean, Jawa Timur.

“Saya akan datang ke sembilan negara dengan satu identitas: Pemilik Budidaya Rumput Laut Terbesar di Dunia. Ini adalah kebanggaan Indonesia,” tegas Khalilur.

Identitas tersebut tidak hanya menjadi kebanggaan, tetapi juga senjata strategis untuk menarik minat pengusaha rumput laut global. “Dengan identitas ini, sangat mudah bagi saya untuk ‘memanggil’ para pengusaha rumput laut dunia hadir dan bertemu saya di negara mereka,” tambahnya.

BRULANTARA: Bandar Rumput Laut Nusantara

BALAD Grup telah meluncurkan BRULANTARA (Bandar Rumput Laut Nusantara), sebuah brand yang menjadi simbol kekuatan Indonesia di industri rumput laut global. Dengan luas budidaya mencapai 50.000 hektar, BRULANTARA siap menjadi pemain utama di pasar internasional.

“Nelayan Laut Nusantara tidak boleh inferior di depan pembeli rumput laut, siapapun mereka dan dari negara manapun mereka berasal. Kita harus bangga dengan produk Indonesia,” ujar Khalilur.

Anjangsana Usaha: Membawa Kebanggaan Indonesia

Pada April mendatang, Khalilur akan memulai perjalanan bisnisnya ke sembilan negara. Tujuannya tidak hanya untuk menandatangani kontrak jual beli, tetapi juga untuk memperkenalkan kekayaan laut Indonesia kepada dunia.

“Saya akan hadir dengan membawa kebanggaan Indonesia, negara ekuator khatulistiwa yang kaya akan sumber daya alam. Ini adalah waktunya kita menunjukkan bahwa Indonesia adalah pemain besar di industri perikanan budidaya,” ungkap Khalilur.

Fokus Utama: Lobster dan Rumput Laut

Meskipun BALAD Grup juga mengembangkan usaha perikanan tangkap dan budidaya lainnya, fokus utama Khalilur saat ini adalah lobster dan rumput laut. Kedua komoditas ini dinilai memiliki potensi pasar yang sangat besar dan mampu membawa Indonesia ke puncak industri perikanan global.

“Kami tidak hanya membangun bisnis, tetapi juga membawa nama Indonesia ke kancah internasional. Ini adalah langkah besar untuk masa depan perikanan budidaya kita,” tutup Khalilur.

Bangga Ber-Indonesia

Perjalanan Khalilur dan BALAD Grup adalah bukti nyata bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin di industri perikanan budidaya dunia. Dengan semangat dan tekad yang kuat, Khalilur siap membawa nama Indonesia bersaing di pasar global, membuktikan bahwa negeri ini layak menjadi kiblat baru dunia dalam usaha perikanan budidaya.

Pos terkait