LINTASJATIM.com, Lamongan – Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Provinsi Jawa Timur (PW IPNU Jatim) menyelenggarakan Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) di Universitas Islam Lamongan, Minggu (2/6/2024).
Salah satu agenda dalam Rakorwil ini adalah Pembentukan Relawan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), pembentukan ini bertujuan untuk mengawal pelaksanan MPLS di sekolah-sekolah se Jawa Timur.
PW IPNU Jawa Timur menyoroti fenomena sosial yang sedang marak terjadi, salah satunya bullying dan kekerasan.
Ketua PW IPNU Jatim, M Fakhrul Irfansyah, mengaku resah atas fenomena-fenomena sosial tersebut. Menurutnya, bullying dan kekerasan di sekolah-sekolah harus ditangani sebaik mungkin.
“Kita semua resah dengan fenomena akhir-akhir ini, khususnya bullying dan kekerasan terkhusus lagi dalam lingkungan pendidikan,” ujar M Fakhrul Irfansyah dalam sambutannya.
“atas keresahan ini kami sebagai organisasi pelajar ingin berkontribusi kepada sekolah dalam pelaksanaan MPLS, Relawan yang kami bentuk akan menjadi pionir IPNU di Kabupaten/Kota se Jawa Timur. Tambah Irfansyah.
Pembentukan Relawan ini berjumlah 1954 se Jawa Timur, dengan pembagian 54 Koordinator Wilayah Jawa Timur, 400 Relawan di tingkat Kabupaten atau Kota, 1500 di tingkat Kecamatan se Jawa Timur.
Koordinator Relawan Rekan Syifa’ul Mukminin membeberkan Relawan MPLS ini memiliki tugas pengawalan dengan beberapa metode.
“ada beberapa metode pengawalan MLPS tahun ini, pertama adalah dengan menjadi fasilitator MPLS di sekolah selama pelaksanaannya, kedua menjadi Narasumber saja tanpa mengawal penuh pelaksanaan MPLS, kemudian kami juga membagi kategori sekolah yang akan kami damping menjadi tiga kategori”
Ada tiga kategori sekolahan yang akan didampingi, pertama adalah sekolah yang ada PK IPNU-IPPNU, kedua Sekolah NU yang tidak ada PK IPNU-IPPNU dan sekolah Negeri baik SMP Sederajat mupun SMA sederajat.
Perlu diketahui acara ini dihadiri oleh Bupati Kabupaten Lamongan, Majelis Alumni IPNU Jatim, dan seluruh pimpinan cabang IPNU se-Jawa Timur.
