LINTASJATIM.com, Kediri – Sebagai bentuk komitmen dalam memperluas kerjasama dengan perguruan tinggi di Timur Tengah, IAIN Kediri melakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan beberapa pihak dalam acara Seminar Nasional pada Senin, (18/10/2020).
Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar Indonesia (OIAAI), Muhammad Zainul Majdi yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) mengatakan bahwa pihaknya siap untuk memfasilitasi kerjasama IAIN Kediri dengan Perguruan Tinggi di Timur Tengah terutama di Universitas Al Azhar Kairo Mesir. Mahasiswa dan dosen dapat saling mengunjungi dan bertukar wawasan keislaman.
“Dengan senang hati, saya akan mem-follow up apa saja yang bisa kita kerjasamakan dan kami fasilitasi apa saja yang dibutuhkan untuk mencapai harapan bersama,” kata TGB.
Dalam kegiatan yang bertema ‘Peluang Kerjasama PTKIN di Timur Tengah’ tersebut, TGB menjelaskan setidaknya ada tiga keistimewaan IAIN Kediri yang tidak banyak dimiliki oleh perguruan tinggi lain.
Pertama, lanjutnya, posisi geografis dan demografi di sekitar IAIN Kediri yang mendukung. Masyarakat Kediri dikenal memiliki semangat keislaman yang sangat tinggi sehingga sudah menyatu karena berada dalam frekuensi yang sama.
“Hal itu membuat IAIN Kediri tidak memiliki resistensi. Tidak sedikit perguruan tinggi yang terpaksa menghabiskan energi melakukan kolaborasi dan kesepahaman dengan masyarakat sekitar karena tidak memiliki dukungan sosial. Nah, IAIN Kediri sudah memiliki itu dan sudah sangat kondusif,” terangnya.
Kedua, lingkungan keilmuan yang tertata dan terbangun di Kediri. Hal itu dapat dilihat dari banyak sekali kiai, pesantren, tokoh agama yang memiliki pemahaman yang sangat kuat terhadap khazanah keislaman klasik dan kontemporer.
“Faktor ini juga menjadi daya dukung bagi IAIN Kediri berkembang,” papar TGB.
Keistimewaan ketiga, imbuhnya, IAIN Kediri memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni dan kapasitasnya yang terus meningkat.
“Di era sekarang, sudah tidak relevan lagi menilai kemajuan sebuah perguruan tinggi dari lokasi di pusat atau di daerah. Semua hal yang berkaitan dengan peningkatan kapasitas bisa diakses oleh semua orang dimanapun dan kapanpun tanpa terbatas jarak, ruang dan waktu,” terang TGB.