Komisi B DPRD Jatim Dorong Pembentukan Posyandu Remaja Atasi Kesehatan Mental

Anggota Komisi B DPRD Jatim, Erma Susanti bersama Ormek di Tulungagung. (Jazuli)
Anggota Komisi B DPRD Jatim, Erma Susanti bersama Ormek di Tulungagung. (Jazuli)

LINTASJATIM.com, Tulungagung – Anggota Komisi B DPRD Jawa Timur, Erma Susanti, mendorong pembentukan posyandu remaja untuk mengatasi masalah kesehatan mental di kalangan remaja. Hal ini disampaikan saat reses di salah satu warung bersama puluhan aktivis perempuan maupun mahasiswi di Tulungagung.

Salah satu peran pemerintah menurutnya adalah memfasilitasi kesehatan mental bagi remaja dengan posyandu remaja. Apabila kesulitan, cukup dengan melatih kader-kader menjadi konselor, tidak harus praktisi psikolog.

Bacaan Lainnya

“Posyandu remaja sebenarnya ada, cuma tidak ada SDM yang mumpuni untuk menyediakan konselor yang dapat membantu anak-anak yang memiliki masalah kesehatan mental,” ujar Erma Susanti, Sabtu (31/5/2025).

Erma menambahkan bahwa pemerintah harus menyediakan akses kesehatan mental yang memadai, termasuk konselor yang terlatih di tingkat desa dan sekolah.

“Semua pihak, termasuk pemerintah, keluarga, dan masyarakat, harus memiliki peran dalam menyiapkan generasi ini,” ujarnya.

Perempuan yang juga sebagai Plt DPC PDIP Tulungagung juga menekankan pentingnya memahami perkembangan media sosial dan mengarahkan anak-anak ke hal yang positif. Pun juga orang tua harus melek digital untuk mengantisipasi kesehatan mental pada sang anak.

“Orang tua harus pintar dan cerdas dalam menggunakan media sosial untuk memahami anak-anak mereka,” ulasnya.

Erma menerangkan Gen Z harus diakui memiliki kelebihan terkait dengan skills kemampuan, wawasan, inovasi, kreatif. Namun ada satu sisi dia lahir dalam titik kosong jadi dalam situasi tertentu, mereka menjadi rentan dan semua menjadi bisa.

“Tentunya gampang putus asa kemudian tidak tahan banting kemudian itulah yang rentan. Gen Z yang menjadi punggung utama di 2045 yang katanya Indonesia Emas akan tidak tercapai, tidak jadi Indonesia emas atau generasi apa, hehehe,” selorohnya.

Dengan demikian, Erma berharap bahwa generasi muda dapat menjadi generasi yang unggul dan membawa Indonesia menjadi negara yang maju.

“Jika kita tidak dapat mengatasi masalah kesehatan mental di kalangan remaja, maka kita tidak akan mencapai Indonesia Emas pada tahun 2045,” tandasnya. (jaz/red)

Pos terkait