Penanaman Pohon Mangga di Gresik: Mengurangi Polusi dan Menyediakan Manfaat Ekonomi

penanaman pohon di kab. Gresik
penanaman pohon di kab. Gresik. Sumber foto: https://radargresik.jawapos.com/

LINTASJATIM.com, Gresik – Pada Jum’at (6/12/2024) di utara luar area Stadion Gelora Joko Samudra. Pemerintah berupaya untuk menurunkan kadar gas karbon yang dihasilkan oleh industri-insdustri dengan melakukan penanaman pohon mangga. Selain sebab ekologis, pohon mangga sendiri memiliki manfaat finansial. Seperti kemudahan dalam perawatan dan manfaatnya untuk menjaga kelestarian lingkungan.


Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gresik yang bertugas melaksanakan urusan pemerintah dibidang lingkungan hidup bekerja sama dengan Ultrasmania dalam upaya pelestarian lingkungan. Mereka berkomitmen untuk konsisten menjaga ekosistem dan kelestarian lingkungan disekitar stadion.

Bacaan Lainnya


Program ini masih merupakan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PT Pegadaian. Yang mana ia berperan penting dalam sponsor kompetisi Liga 2 Indonesia. Dengan harapan dapat memberikan konstribusi signifikan dalam mengurangi dampak krisis iklim yang terjadi di Gresik.


Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gresik, Sri Subaidah, menyampaikan apresiasi atas inisiatif penghijauan yang dilakukan, dan menekankan pentingnya program TJSL sebagai langkah berkelanjutan dalam mendukung pelestarian lingkungan.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada PT Liga Indonesia, Gresik United, Ultras Gresik, dan PT Pegadaian yang telah aktif berpartisipasi dalam kegiatan penanaman pohon ini. Sebanyak 25 pohon mangga telah ditanam, dan program ini akan terus dilaksanakan setiap tahun dengan koordinasi bersama DLH,” ujarnya.


Selain itu, Sri Subaidah juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi Gresik sebagai kota industri, terutama terkait dengan polusi udara. Oleh karena itu, penanaman pohon diharapkan dapat membantu mengurangi polusi dan kadar karbon dioksida di kota tersebut.

“Kami berharap penanaman pohon ini dapat menurunkan kadar gas karbon dioksida, terutama di Gresik yang merupakan kota industri. Selain manfaat ekologis, pohon mangga juga memiliki nilai ekonomi yang penting,” jelasnya.


Sri Subaidah juga mengungkapkan pentingnya meningkatkan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Gresik, yang saat ini baru mencakup 10 persen, padahal menurut peraturan, seharusnya mencapai 30 persen.


“Kami sangat mengapresiasi inisiatif ini, terutama di tengah krisis iklim yang sedang berlangsung. Dengan semakin banyaknya penanaman pohon, RTH akan bertambah dan membantu dalam mitigasi perubahan iklim,” ucapnya.


Sementara itu, Fajar Yudi Akmoko, Kepala Bagian TJSL Pegadaian Kanwil 12 Surabaya, menambahkan bahwa kegiatan penanaman pohon ini mencerminkan komitmen PT Pegadaian dalam menjaga kelestarian alam.


“Kegiatan ini adalah bagian dari tanggung jawab kami untuk melindungi ekosistem. Program penghijauan ini juga menunjukkan keseriusan kami dalam mendukung kelestarian hutan dan ekosistem yang ada,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa program penanaman pohon mangga ini merupakan langkah konkret dalam upaya pelestarian lingkungan. “Program CSR ini tidak hanya bertujuan mengurangi emisi karbon, tetapi juga memberikan dampak positif yang berkelanjutan. Penanaman pohon ini akan memberikan manfaat jangka panjang, baik dalam aspek lingkungan maupun ekonomi,” Kata Fajar dikutip dari radargresik.id.

Pos terkait