LINTASJATIM.com, Mojokerto – Hujan deras yang mengguyur wilayah Mojokerto sejak Minggu (8/6/2025) malam hingga Senin (9/6/2025) dini hari tidak hanya menyebabkan banjir di enam desa, namun juga menimbulkan situasi darurat bagi keselamatan warga.
Seorang perempuan dilaporkan mengalami sengatan listrik saat berusaha menyelamatkan barang-barang miliknya di tengah genangan air.
Banjir yang melanda dua kecamatan ini disebabkan oleh meluapnya dua sungai besar, yakni Sungai Lamong dan Sungai Sadar.
Wilayah paling terdampak berada di Kecamatan Dawarblandong, di mana lima desa terendam air dengan ketinggian mencapai 80 cm di beberapa titik. Di Kecamatan Mojoanyar, satu desa ikut terendam.
“Curah hujan yang tinggi mengakibatkan luapan Sungai Lamong dan Sungai Sadar. Genangan air masih bertahan di beberapa desa dan merendam permukiman serta lahan pertanian warga,” ujar Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto, Yo’ie Afrida Soesetyo, Senin (9/6/2025).
Di tengah upaya evakuasi mandiri warga, insiden serius menimpa seorang perempuan bernama Niken. Ia tersengat listrik saat berusaha mengamankan barang dari rumahnya yang kebanjiran di Dusun Klanting, Desa Pulorejo.
“Korban mengalami sengatan listrik saat memindahkan barang. Saat ini sedang mendapat perawatan medis di Puskesmas Dawarblandong,” jelas Yo’ie.
Selain Niken, puluhan keluarga terdampak harus mengungsi. Di Dusun Klanting saja, tercatat delapan kepala keluarga atau 32 jiwa mengungsi ke rumah warga yang lebih aman. Di lokasi ini, air menggenangi jalan dan rumah hingga 30 cm, serta merendam lima hektare lahan pertanian.
Sementara itu, banjir di Desa Talunblandong merendam lebih dari 120 rumah di dua dusun, yakni Sepat dan Talunbrak, dengan tinggi air di jalan mencapai 80 cm. Selain rumah, sedikitnya enam hektare sawah di daerah ini juga ikut tergenang.
Situasi serupa terjadi di Dusun Ngarus (Desa Banyulegi) dan Dusun Geneng (Desa Sumberwuluh), di mana puluhan rumah dan lahan pertanian ikut terdampak.
“Fokus kami saat ini adalah evakuasi warga yang rumahnya masih tergenang, serta memastikan tidak ada lagi potensi bahaya seperti korsleting listrik,” tambah Yo’ie.
Pemerintah daerah dan tim BPBD terus melakukan pemantauan dan bantuan logistik kepada warga terdampak. Mereka juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada, terutama jika curah hujan tinggi kembali terjadi dalam waktu dekat.