LINTASJATIM.com, Gresik – Di Pulau Bawean Kabupaten Gresik, Jawa Timur terdapat sekelompok orang yang melakukan sholat dan wirid menghadap ke arah timur.
Sholat dan wirid yang tak lazim itu dipimpin oleh Marhawi (46) yang menjadi ketua kelompoknya.
Aliran yang diduga sesat itu dilakukan di Mushola Desa Batu Sendi, Kecamatan Sangkapura. Di dalam mushola itu, ada puluhan orang lengkap mengenakan busana muslim, sarung dan peci yang sholat menghadap ke timur.
Tak hanya sholat menghadap ke timur, kelompok itu juga melakukan wirid dengan cara tak biasa yaitu posisi tangan menyilang.
Terkait adanya dugaan aliran sesat tersebut, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Sangkapura bersama kepala desa Lebak Fadal mendatangi rumah Marhawi.
Dalam pertemuan itu Marhawi mengaku jika dirinya mendapat wahyu langsung dari tuhan. Agar tidak berlarut dalam kesesatan, Marhawi diminta untuk membuat surat penyataan.
Isi surat pernyataan itu antara lain dirinya mengaku bahwa ajaran yang dilakukannya selama ini sesat dan berjanji akan kembali pada ajaran Islam yang benar serta membubarkan pengikutnya.
Sebagaimana dilansir dari beritajatim.com, Marhawi ini adalah seorang nelayan dan dikenal sebagai dukun atau supranatural di desanya.
Marhawi saat dikonfirmasi membenarkan bahwa telah membuat surat pernyataan itu. Warga Desa Lebak ini mengaku memiliki kelompok sebanyak 30 orang.
Ia menjelaskan, saat itu sholat dan wirid menghadap timur karena keadaan saja. Bukan disengaja atau dibuat-buat.
“Saat itu mushola penuh. Kami akhirnya menghadap ke timur dan itu spontan tidak disengaja,” paparnya.
Saat ditanya kenapa wirid dengan posisi tangan menyilang. Dikatakan Marhawi, dirinya tidak menampik menggunakan gerakan itu dan itu sangat wajar.
“Ada kabar sewaktu melakukan gerakan tersebut. Saya bisa memanggil malaikat, dan mendapat wahyu langsung dari Allah. Hal itu sama sekali tidak benar alias bohong. Semua itu adalah fitnah,” ungkapnya.
Ia menambahkan, usai dirinya membuat surat pernyataan bermaterai langsung membubarkan kelompoknya yang baru dibentuk beberapa bulan lalu.
“Langsung saya bubarkan, kelompok itu juga belum ada namanya,” imbuhnya.