Virus PMK Semakin Meresahkan, Pasar Sapi di Glagah Banyuwangi Lockdown

pasar sapi di glagah ditutup
Pasar sapi di glagah ditutup. (Foto: Ardian Fanani/detikJatim)

LINTASJATIM.com, BanyuwangiPasar sapi ke Kecamatan Glagah, Banyuwangi ditutup selama wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Penutupan ini merupakan permintaan dari warga dan pedagang sapi setempat untuk mengantisipasi wabah dan harga sapi yang terus anjlok.

“Jadi ini permintaan warga. Karena khawatir jika dibuka akan menularkan PMK. Maka kesepakatan bersama, kami bersama Forpimka Glagah melakukan penutupan,” ujar Kepala Desa Glagah, Slamet Priyo Widodo, Senin (13/6/2022).

Bacaan Lainnya

Slamet mengaku jadwal pasar hewan di Kecamatan Glagah dilakukan pada hari Senin. Pasar akan dibuka saat mendekati perayaan Idul Adha. Hal ini sesuai dengan permintaan warga dan pedagang.

“Sudah dua kali tutup. Karena jika dibuka khawatir nanti sat Idul Adha PMK masih merebak. Mereka minta untuk dibuka lagi menjelang Idul Adha. Jadi dua kali hari Senin sebelum perayaan qurban tepatnya,” tambahnya.

Slamet mengakui permintaan penutupan ini untuk mengantisipasi harga semakin anjlok. “Agar tidak turun harga. Nanti jika menjelang Idul Adha isu PMK turun kan harga akan naik,” teranngnya.

Terpisah, salah satu pedagang sapi, Chandra mengaku sengaja mengusulkan penutupan pasar hewan agar penularan penyakit mulut dan kuku tidak merebak banyak di Banyuwangi.

Menurutnya, adanya isu wabah PMK dikhawatirkan dijadikan alasan oknum-oknum tak bertanggungjawab membujuk pedagang dan pemilik sapi menjual murah sapi untuk kurban.

“Ya dimainkan mas. Makanya saya minta ditutup dulu. Agar nanti saat menjelang lebaran kurban harga agak bagus,” terang Chandra.

Chandra menyebut pengalaman ini pernah dialaminya sendiri. Saat iru sapi miliknya seharga Rp 15 juta sempat ditawar jadi Rp 7 juta.

“Saya pernah sapi harga Rp 15 juta ditawar jadi Rp 7 juta. Kami tidak mau adanya hal seperti ini terjadi di Banyuwangi. Rugi bandar kalau seperti ini,” tandas Chandra.

Pos terkait