LINTASJATIM.com, Gresik – Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menginfeksi sapi menjadi atensi Pemkab Gresik. Pemkab melarang para peternak Gresik menjual sapinya ke luar kota atau di jalanan seperti sebelumnya.
Peraturan ini dibuat, setelah Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani beserta Forkopimda dan jajajaran OPD terkait berkumpul di Ruang Mandala Bhakti Praja lantai 4 Kantor Bupati Gresik untuk menggelar rapat koordinasi (rakor) pengendalian PMK di Kabupaten Gresik.
Dalam rapat tersebut, untuk persiapan Idul Adha, Gus Yani mengatakan bahwa saat ini memang pasar hewan untuk sementara ditutup dengan tujuan agar tidak terjadi mobilitas yang mengakibatkan penularan. Sebab, Gresik termasuk satu dari empat daerah yang berstatus zona merah dalam penyebaran wabah PMK.
“Bukan berarti kita melarang perdagangannya, tetapi pasarnya saja yang tidak boleh. Dengan semakin dekatnya Idul Adha di mana kebutuhan akan hewan kurban semakin tinggi, maka kita sepakat bahwa penjualan hewan kurban untuk berbasis kandang dan jika memungkinkan memanfaatkan teknologi informasi yang saat ini berkembang pesat,” jelasnya.
Gus Yani juga berharap peran Dewan Masjid Indonesia (DMI) Gresik untuk bisa mengadakan sosialisasi kepada seluruh anggotanya di Gresik untuk bisa lebih peka dan lebih berempati terhadap kondisi wabah PMK dengan membeli hewan kurban dari lingkungan setempat.
“Kami harap DMI Gresik untuk menyosialisasikan kepada anggotanya untuk membeli sapi dari lingkungan setempat,” tambah Bupati.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Gresik Eko Anindito mengatakan kondisi terkini wabah PMK yang ada di Gresik. Hingga Senin (13/6/2022), terdapat 14 Kecamatan dengan total 96 desa di Kabupaten Gresik yang sudah terkena wabah PMK.
“Tercatat total sebanyak 3.731 ekor sapi terjangkit PMK, 779 ekor diantaranya dilaporkan sembuh, 99 ekor mati dan 161 ekor dilakukan pemotongan paksa lantaran terpapar PMK,” kata Eko Anindito.
Kabag Humas dan Protokol Pemkab Gresik Gunawan Purna Atmaja mengatakan pihak pemkab membolehkan bagi masyarakat yang ingin membeli sapi dari luar Gresik. Namun sesuai prosedur yang sudah ditetapkan .
“Untuk yang sudah pesan di luar Kota Gresik, kami beri kesempatan untuk masuk Gresik H-1 dan langsung diantar ke masjid,” kata Gunawan.