LDM Ajak Dosen Tulis Buku Kuliah Kreatif di Masa Pandemi

Lintasjatim.com, Surabaya – Koordinator Lingkar Dosen Menulis (LDM), Lukman Hakim, mengatakan pada kondisi normal umumnya perguruan tinggi di Indonesia menggunakan pembelajaran campuran (blended learning) dalam perkuliahan.

Sebanyak 75 persen dari waktu yang tersedia dilaksanakan secara tatap muka, sementara 25 persen sisanya dalam jaringan (daring) atau via online. Namun karena pandemi virus corona Covid-19 ini, 100 persen harus beralih ke kuliah daring.

Bacaan Lainnya

“Meski tidak semuanya, sedikit banyak pasti ada yang merasakan culture shock karena perubahan yang tiba-tiba. Sebagian dosen dan mahasiswa tidak siap akhirnya hanya menumpuk tugas,” kata Lukman, Rabu, (6/5/2020).

Namun ada juga yang menyambut baik karena sebelumnya sudah terbiasa menjalankan perkuliahan daring. Problem-problem seperti itulah yang ingin diuraikan oleh Lukman dengan mencari solusi.

Oleh sebab itu, LDM mengundang para dosen, akademisi dan praktisi untuk ikut dalam ajang “Undangan Menulis Esai Populer Bunga Rampai”. Undangan terbuka ini megangkat tema Formulasi Kuliah Kreatif di Masa Pandemi.

Sebanyak 20 tulisan terpilih akan diedit dan digabung menjadi satu buku utuh. Undangan ini dibuka hingga tanggal 10 Juli 2020. Adapun ketentuan umum penulisan naskah terdiri dari 4500-5000 kata dan belum pernah dipublikasikan sebelumnya. Tulisan dapat dikirim melalui email youngresearcher719@gmail.com.

Kata Lukman, saat dibuka hari pertama, sudah ada 16 dosen yang bersedia untuk berpartisipasi menulis. Sebagian besar yang mendaftar dosen lintas kampus yang tersebar di seluruh Indonesia.

Beberapa diantaranya Dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, ITS Surabaya, Undika Surabaya, Universitas Sriwijaya Palembang, IAIN Ternate, STTKD Yogyakarta , IAIN Madura, IAIN Jember, IAIN Kediri, Universitas Tebuireng Jombang dan sejumlah akademisi dari kampus lainnya.

Bahkan yang menarik ada juga dosen luar negeri yang ingin berpartisipasi. Barusan saya lihat yang mendaftar ada dari Utrecht University Belanda, KTH Royal Institute of Technology Swedia dan Huazhong University of Science and Technology Hubei Tiongkok.

“Tentu ide dan gagasan dari luar negeri akan menambah ragam perspekif kuliah kreatif yang menjadi roh dan keunggulan buku ini,” tandasnya.

Pos terkait