LINTASJATIM.com, Pamekasan – Selama pandemi Covid-19 berlangsung, proses pembelajaran dilakukan dengan daring. Namun, penyelanggaraan pendidikan jarak jauh ini bukannya tanpa masalah. Salah satu dampak dari pembelajaran jarak jauh adalah hilangnya pengetahuan dan keterampilan (learning loss). Beberapa penyebab terjadinya learning loss adalah libur panjang, putus sekolah dan ditutupnya pembelajaran tatap muka.
Untuk mengatasi fenomena learning loss ini, Lembaga Tunas Mandiri Jawa Timur bekerja sama dengan Direktorat Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI melakukan pendampingan pada lima belas Sekolah Dasar di Kabupaten Pamekasan. Melalui program “Kejar Mutu”, Lembaga Tunas Mandiri Jatim berkonsentrasi untuk melakukan pemetaan dan pendampingan kompetensi literasi, numerasi dan psikososial.
Winarto Eka Wahyudi selaku ketua tim fasilitator mengatakan bahwa lembaganya telah berkoordinasi dengan kepala Dinas Pendidikan Kab. Pamekasan, Akhmad Zaini serta Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Kab. Pamekasan, Fatimatuz Zahro untuk merealisasikan program yang dilaksanakan selama satu bulan ini.
“Kami juga sudah berkoordinasi dan bekerjasama dengan lima belas kepala sekolah untuk menyamakan persepsi tentang tujuan program ini,” tutur Dosen Universitas Islam Lamongan ini.
Program yang sudah dimulai sejak pertengahan November ini berhasil merekam bahwa tingkat literasi dan numerasi Sekolah Dasar di Kabupaten Pamekasan tergolong bagus. Ini dibuktikan dengan hasil asesmen awal yang dilakukan oleh tim fasilitator Tunas Mandiri Jawa Timur.
Namun, menurut Winarto Eka Wahyudi, selama pendampingan para tim fasilitatornya menemukan beberapa kasus di mana peserta didik mengalami kesulitan, walaupun dalam tingkatan yang sangat wajar.
“Misalnya kompetensi numerasi pada kelas tinggi (4,5 dan 6) di beberapa sekolah masih mengalami kesulitan,” ungkapnya.
Untuk itu pihaknya memfokuskan pendampingan pada aspek materi di mana siswa masih mengalami kesulitan. Selain pendampingan kompetensi, Lembaga Tunas Mandiri juga melakukan pendampingan psikososial untuk meningkatkan semangat belajar. Hal ini penting karena para siswa selama pembelajaran daring akses dan asupan keterampilan dan pengembangan ketangkasan sangat terbatas.
Adapun para kepala sekolah, memberikan atensi yang positif terhadap program Kejar Mutu ini. Mereka rata-rata menginginkan kegiatan ini tidak hanya diperuntukkan untuk peserta didik, namun juga untuk meningkatkan skill mengajar para guru.
Kegiatan ini ditutup pada hari Rabu (09/12) yang bertempat di ruang pertemuan lantai 2 Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Pamekasan. Dalam penutupan tersebut, para kepala sekolah diberikan buku laporan hasil pendampingan sekaligus pemaparan tentang hasil pendampingan.
Untuk diketahui, kelima belas yang menjadi subyek dampingan program ini antara lain: SDN Larangan Tokol 1, SDN Kowel 3, SDN Gugul 1, SDN Kolpajung 2, SDN Gugul 3, SDN Budagan 2, SDN Kangenan 1, SDN Murtajih 1, SDN Sumedangan 2, SDN Kowel 1, SDN Jungcangcang 5, SDN Dasok 2, SDI Al-Munawaroh, SDN Bugih 1 dan SDN Barkot 1.