LINTASJATIM.com, Banyuwangi – Sirkuit BMX Muncar, Banyuwangi, kembali menjadi sorotan internasional. Bukan hanya karena menyandang predikat lintasan terpanjang dunia, tetapi juga karena tantangan ekstrem yang membuat para atlet harus beradu bukan hanya dengan kecepatan, tetapi juga dengan mental dan daya tahan.
Dikutip dari detikJatim.com, salah satu atlet yang merasakan langsung beratnya rute tersebut adalah Nur Sifa Amellya, peraih medali emas Asian Games 2022 yang digelar di Tiongkok pada 2023.
Saat mencoba lintasan dalam ajang Banyuwangi BMX Supercross, Amellya mengaku bahwa Sirkuit Muncar menghadirkan tantangan berbeda dari arena internasional yang pernah ia lalui.
“Tantangannya di sini lintasannya panjang, butuh tenaga lebih. Jadi tenaganya harus lebih hemat tapi tetap lebih cepat,” ujar Amellya, Sabtu (15/11/2025).
Atlet kategori Woman Elite–Woman Junior Combine itu menilai bahwa lawan terberatnya kali ini bukanlah peserta lain, melainkan dirinya sendiri. Menurutnya, lintasan Muncar menjadi ruang pembuktian bagi atlet untuk mengendalikan fokus dan mengatur strategi tenaga.
“Kalau di sini sangat berbeda. Di Asian Games kami lawan atlet-atlet ASEAN seperti China, Korea, Jepang. Kalau di sini lawannya dari satu negara, itu pun adik-adik kelas. Tapi justru ini jadi tempat berlatih yang bagus untuk melawan diri sendiri menaklukkan lintasan terpanjang di dunia,” jelasnya.
Meski waktu terbaik atlet BMX perempuan biasanya berada di kisaran 4–6 menit, Amellya mengaku belum mengetahui catatan waktunya di lintasan Muncar yang dianggapnya paling menantang tersebut.
Banyuwangi BMX Supercross digelar selama dua hari hingga Minggu (16/11/2025), dan diikuti 219 atlet dari berbagai negara, di antaranya Malaysia, China, dan Latvia. Ajang ini menjadi bukti bahwa Muncar tidak hanya menjadi kebanggaan Banyuwangi, tetapi juga pusat perhatian dunia BMX.
