New Normal: Membutuhkan Kesadaran dan Kedisiplinan

Khutbuddin Aibak, Dosen IAIN Tulungagung

Oleh
Kutbuddin Aibak*

Wabah Covid-19 hingga hari ini belum menunjukkan perkembangan yang signifikan, Hal ini dapat dipahami dari berbagai kenyataan yang ada; di satu sisi pada suatu daerah menujukkan angka penurunan, tetapi di sisi lain pada daerah yang lain menunjukkan angka peningkatan.

Bacaan Lainnya

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah agar penyebaran covid-19 ini diminamilisir.

Upaya-upaya pemerintah dalam rangka meminimalisir penyebaran covid-19 ini memang harus terus dilakukan dan dimaksimalkan, dan masyarakat harus mendukung penuh upaya-upaya tersebut.

Upaya-upaya yang dilakukan dan kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah boleh jadi tidak akan bisa berjalan dengan maksimal jika tidak mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat. Masyarakat harus bahu membahu mematuhi himbauan pemerintah dengan sebaik mungkin.

Kepatuhan masyarakat atas kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah, dalam upaya memutus matarantai penyebaran covid-19 dapat diwujudkan dengan kesadaran dan kedisiplinan.

Masyarakat harus memiliki kesadaran dan kedisiplinan dalam setiap aspek kehidupan, dalam kehidupan sehari-hari dan dalam berbagai aktivitas kehidupannya. Jika kesadaran ini ada pada setiap anggota masyarakat, maka kedisiplinan akan terwujud, baik kedisiplinan secara individual maupun massif.

Masyarakat harus memiliki kesadaran bahwa covid-19 itu ada dan bisa menular ke siapa pun, dan bahkan dapat menyebabkan seseorang meninggal dunia. Hal ini penting dipahami karena tidak sedikit anggota masyarakat di tingkat desa yang menegasikannya, menganggap sepele keberadaan covid-19 ini.

Sikap yang semena-mena ini tentu boleh jadi membahayakan, baik membahayakan dirinya sendiri maupun orang lain. Karena dari sikap yang seperti ini akan muncul perilaku yang tidak disiplin, perilaku yang semaunya sendiri, perilaku yang abai atas berbagai protokol kesehatan.

Masyarakat juga harus memiliki kesadaraan bahwa covid-19 ini kemungkinan besar tidak akan dapat diminimalisir atau bahkan dihilangkan jika masyarakat dalam hidup dan kehidupannya tidak disiplin.

Masyarakat harus menyadari bahwa upaya-upaya meminimalisir penyebaran covid-19 ini berbanding lurus dengan kesadaran dan kedisiplinan. Semakin masyarakat memiliki kesadaran yang tinggi akan bahaya covid-19 ini maka akan semakin menjadikan mereka hidup disiplin, disiplin dalam berbagai hal dan berbagai aktivitas kehidupan sehari-hari.

Kesadaran dan kedisiplinan dalam hidup dan kehidupan masyarakat dalam berbagai aktivitas kesehariannya menjadi sangat penting. Bahkan sebenarnya kesadaran dan kedisiplinan masyarakat ini tidak hanya sangat penting dalam kondisi wabah covid-19, akan tetapi juga penting dalam kondisi normal tanpa adanya wabah.

Jika anggota masyarakat tidak ingin sakit dan terkena penyakit, maka pola hidup sehat, menjaga kesehatan dan kebersihan sebenarnya sudah menjadi kewajiban masing-masing individu dalam hidup dan kehidupannya, lebih-lebih jika ada wabah seperti ini.

Kesadaran dan kedisiplinan ini tetap penting dan bahkan sangat penting, meski pasca lebaran sudah ada beberapa kebijakan pemerintah yang telah dicabut. Masyarakat harus benar-benar sadar bahwa sekarang semuanya bergantung pada kesadaran dan kedisiplinan mereka sendiri.

Tingkat kesadaran dan kedisiplinan masyarakat di era new normal ini akan menentukan dalam upaya meminimalisir penyebaran covid-19, dan bahkan menghilangkannya. Jika masyarakat ingin kembali bisa melakukan berbagai aktivitas sebagaimana sebelum ada covid-19, maka masyarakat harus memiliki kesadaran dan kedisiplinan yang tinggi.

Semua anak ingin kembali sekolah sebagaimana biasanya, semua santri ingin kembali berada di pondok pesantren sebagaimana kondisi sebelumnya, semua mahasiswa ingin kembali kuliah dengan normal, semua pekerja ingin kembali bekerja sebagaimana mestinya, dan seterusnya, maka ikhtiar lahiriahnya boleh jadi tidak ada lainnya kecuali selalu mengedepankan kesadaran dan kedisiplinan. Ikhtiar batiniah memang penting, berdoa, beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, tetapi ikhtiar lahiriah juga tidak kalah pentingnya.

Lebih dari itu, anggota masyarakat yang sakit terkena covid-19 harus sadar bahwa dirinya harus mengikuti semua anjuran medis, mengisolasi diri dan tidak panik, menjaga stabilitas emosinya sehingga proses penyembuhannya bisa berlangsung dengan baik.

Demikian juga bagi anggota masyarakat yang sehat juga harus memiliki kesadaran dan empati kepada sesama, sadar bahwa dirinya juga bisa terkena virus sehingga harus menjaga kesehatan dan kebersihan serta menjaga pola hidup sehat nan disiplin, serta harus memiliki empati kepada sesama, khususnya terhadap mereka yang terkena wabah, mendoakan, memberikan semangat, tidak perlu mengucilkannya dengan tetap menjaga dan mematuhi protokol kesehatan, termasuk ketika mereka sudah sembuh. Wa Allahu a’lam

Identitas Penulis
*Penulis adalah Dosen IAIN Tulungagung

_____________________

**Kolom merupakan Rubrik Opini LINTASJATIM.com terbuka untuk umum. Panjang naskah minimal 400 kata dan maksimal 2500 kata. Sertakan riwayat singkat dan foto diri terpisah dari naskah (tidak dimasukan Ms. Word).
**Naskah dikirim ke alamat e-mail: redaksilintasjatim@gmail.com
**Redaksi berhak menyeleksi tulisan serta mempublikasi atau tidak mempublikasi tulisan.
 

Pos terkait