LINTASJATIM.com, Sidoarjo – Tim Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo kembali mendapatkan Hibah dana dari KEMDIKBUDRISTEK dengan skema Program Pemberdayaan Kepada Masyarakat. Kali ini Desa Segoro Tambak, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo yang menjadi mitra dalam program kali ini. Tim tersebut hasil kolaborasi dengan 3 program studi terdiri dari 3 Dosen dan 3 Mahasiswa.
Program yang diketuai oleh Dosen Teknik Industri Unusida, Bapak Taqwannur tersebut mengusung tema ‘Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Potensi Sumber Daya Pesisir Desa Segoro Tambak Kabupaten Sidoarjo Melalui Penerapan Blue Economy’.
Ketua tim, Taqwanur menjelaskan, dalam program tersebut berfokus pada sosialisasi dan pendampingan bidang sistem informasi dengan website peta pelaku UMKM, produksi pelaku UMKM, pemasaran dengan digital marketing, manajemen usaha, dan penyediaan peralatan. Rangkaian program tersebut akan berlangsung dari Bulan Juli sampai Desember 2024 nantinya.
“Desa Segoro Tambak merupakan wilayah pesisir pantai dan adanya tambak sehingga desa tersebut sangat cocok dalam mengembangkan desa melalui penerapan Blue Economy tersebut,” ujarnya, Kamis (12/09/2024).
Sementara itu, Dosen Prodi Manajemen, Ibu Nafia Qurratu’aini menerangkan Blue economy merupakan pemanfaatan sumber daya laut yang berkelanjutan dengan tujuan adanya pertumbuhan ekonomi, peningkatan penghidupan, membuka lapangan kerja dan menjaga kesehatan laut. Dimana hal tersebut sejalan dengan strategi pembangunan berkelanjutan Bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, ia dan tim berupaya untuk meningkatkan penghasilan warga pesisir melalui UMKM. Diantaranya melalui pendampingan pembuatan izin usaha, branding produk, hingga digital marketing.
“Melalui kegiatan sosialisasi dan pendampingan NIB diharapkan Masyarakat Desa Segoro Tambak dapat secara mandiri mengelola umkm menjadi lebih maju, sehingga dapat menaikkan pendapatan warga setempat,” terangnya.
Menurutnya, peran penting digital marketing dalam persaingan bisnis seperti era sekarang ini. Oleh karena itu, produk yang dihasilkan harus memiliki identitas dengan memiliki suatu label atau brand dalam mengembangkan usaha yang ditekuni.
Selain itu, proses produksi juga harus diperhatikan untuk menjamin kehigienisan suatu produk. Seperti dengan penggunaan Alat pelindung diri (APD) saat memasak seperti celemek, masker, tutup kepala dan sarung untuk keamanan pangan bagi pengguna masakan dan bagi koki itu sendiri.
Dari berbagai kegiatan tersebut, ia berharap kegiatan ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Segoro Tambak dengan memperluas area pemasaran melalui penggunaan teknologi informasi, menciptakan kreatifitas/inovasi produk berbasis hasil olahan laut, memahami legalitas usaha dengan membuat NIB, serta meningkatkan pemahaman keamanan pangan bagi pelaku UMKM.
“Semoga program yang kami jalankan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat Desa Segoro Tambak ini,” harapnya.
Aisyah, salah satu pelaku UMKM di Desa Segoro Tambak sangat berterima kasih kepada Unusida yang telah memberikan bantuan dan bimbingan terkait pemberdayaan ketahanan pangan di daerah pesisir.
“Kami merasa sangat terbantu akan adanya program ini yang membuat kami lebih percaya diri untuk mengembangkan produk kami di masyarakat. Sukses selalu untuk Unusida,” ungkapnya.