Ishomuddin, Banser Militan Trenggalek Berjiwa Wirausaha Berpulang

Banser Pogalan Trenggalek, M. Ishomuddin. (Foto: NOJ/Istimewa)
Banser Pogalan Trenggalek, M. Ishomuddin. (Foto: NOJ/Istimewa)

LINTASJATIM.com, Trenggalek – Kader Barisan Ansor Serbaguna (Banser) asal Satkoryon Pogalan, Trenggalek berpulang. M. Ishomuddin, Banser yang dikenal militan sekaligus berjiwa wirausaha harus kembali ke hadiratNya.

Salah satu rekan sewilayah, Muchammad Saifulloh menjelaskan bahwa almarhum rumahnya berdekatan dengan Pondok Pesantren As-Syafi’iyah, Desa Ngetal, Kecamatan Pogalan, Trenggalek. Ia dikenal sosok yang ringan tangan dalam mengabdi.

Bacaan Lainnya

“Yang menjadi teladan untuk Banser maupun sahabat Ansor, beliau seorang pengusaha punya kolam ikan. Secara waktu lebih banyak cuma beliau selalu aktif ketika kegiatan PAM terutama beliau aktif mengikuti,” ujar Muchammad Saifulloh, Selasa (27/5/2025).

Kang Ipul, sapaan akrab Saifulloh menambahkan almarhum dari keluarga juga berasal dari kalangan Nahdlatul Ulama. Sosok yang patut menjadi suri tauladan sekarang genap 35 tahun, almarhum dikenal mudah bergaul dan menginspirasi.

“Kalau kenangan beliau orangnya ceplas ceplos. Dari ceplas ceplos itu memacu semangat sahabat lain untuk aktif di Banser,” tambahnya.

Kang Ipul menerangkan Ishomuddin merupakan salah satu penggerak Banser di Kecamatan Pogalan. Selain tokoh berpengaruh dari organisasi perguruan silat di luar NU yang mampu membawa sahabat sahabat organisasi lain ke Banser.

“Beliau memiliki andil besar ya itu. Salah satu jasanya mengajak organisasi lain aktif di Banser,” akuinya.

Kang Ipul menambahkan kenangan terhadap almarhum lebih banyak di luar NU sebenarnya. Pasalnya, di pesta demokrasi lalu pernah sebagai Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa.

Akhirnya setiap kejadian saling tolong menolong, pun kalau di Banser juga saling tolong menolong. Ia mengisahkan sempat ditolong saat sepeda motor Kang Ipul mogok.

Kang Ipul masih ingat betul samar-samar. Dulu almarhum men kendaraan sampai rumah dengan jarak yang terbilang jauh.

“Didorong oleh beliau sekitar 5 kilometer dari Pogalan sampai rumah Kedunglurah ya sekitar itu,” kenangnya.

Sebagai informasi, almarhum mengalami kecelakaan di Desa Bendorejo Kecamatan Pogalan. Sempat dirawat di RSUD dr Soedomo Trenggalek selama 4 hari. Akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada pukul 15.00 WIB. (Jazuli)

Pos terkait