LINTASJATIM.com, Tulungagung – Pengurus Besar (PB) NU Care-Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shodaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) memberikan bantuan Fasilitas Umum (Fasum) berupa sumur bor.
Sumur bor tersebut bisa menjangkau seluas 3 dusun yang berada di Desa Kresikan, Kecamatan Tanggunggunung, Kabupaten Tulungagung.
Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatu Ulama (MWC NU) Tanggunggunung, Eko Ali Sadikin mengaku bersyukur atas bantuan fasilitas umum sumur bor dan kamar mandi dari PB NU Care-LAZISNU.
Gayung bersambut, warga Desa Kresikan, Kecamatan Tanggunggunung pun juga ikut serta membantu bahu-membahu membangun.
“Menjangkau 3 dusun tapi tidak disalurkan, hanya untuk kamar mandi dan tandon air. Warga bisa datang mengambil sendiri, sebetulnya menurut prediksi tukang bornya, debit air segitu bisa mengaliri beberapa dusun,” ujar Eko Ali Sadikin, Kamis (16/1/2025).
Eko mengaku, antusiasme warga bergotong royong cukup luar biasa agar pembuatan fasilitasi umum segera selesai. Proses sumur bor berjalan lancar, kedalaman 16 meter sudah menemukan mata air dengan debit air yang bagus.
Pengajar di salah satu sekolah Tulungagung ini mengaku tujuan bantuan ini adalah menanggulangi dampak kekeringan yang mana setiap musim kemarau, Desa Kresikan merupakan salah satu desa yang terdampak.
“Disini kekeringan sangat parah daripada desa-desa lain di Kecamatan Tanggunggunung,” paparnya.
Eko menaruh harapan setelah proses pengerjaan fasum ini selesai, ia mengajak seluruh warga untuk menjaga mata air bersama. Pasalnya, dahulu mata air di sekitar sini hanya bisa di manfaatkan oleh sebagian warga yang memiliki mesin diesel, saat ini sudah bisa digunakan oleh masyarakat sekitar.
“Nanti insyaallah semua warga bisa memanfaatkan fasilitas umum ini. Dan ini bagian dari kado istimewa di Harlah ke-102 Nahdlatul Ulama untuk warga Nahdliyyin kususnya yang ada di Desa Kresikan,” terangnya.
Senada, Ketua RT setempat, Maskur mengucapkan banyak terima kasih untuk Nahdlatul Ulama khususnya LAZISNU atas bantuan ini. Ini adalah program yang sudah ditunggu-tunggu oleh warga. Sebab, selama musim kemarau hanya mengandalkan bantuan air bersih dari BPBD, ormas dan bantuan lainnya.
“Insyaallah melalui bantuan ini bisa menjadi alternatif lain untuk mengurangi beban masyarakat saat kemarau datang,” akui Maskur. (mad)