Mahasiswa Psikologi UTM Berdayakan Karang Taruna Tunas Muda di Desa Tanjung Jati

pemberdayaan pemuda untuk memajukan karang taruna
pemberdayaan pemuda untuk memajukan karang taruna

LINTASJATIM.com, Bangkalan – Mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menggelar program intervensi komunitas di Desa Tanjung Jati, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan. Program yang berlangsung selama dua bulan ini bertujuan untuk memberdayakan Karang Taruna Tunas Muda yang selama ini dinilai kurang aktif.

Program ini mendapatkan dukungan penuh dari Perangkat Desa Tanjung Jati dan pengurus Karang Taruna setempat.

Bacaan Lainnya

Ketua Karang Taruna Tunas Muda, Arifky Triesna menyampaikan harapannya agar kegiatan ini bisa menghidupkan kembali peran pemuda desa.

“Harapannya lebih banyak peminatnya, biar aktif lagi, dan bisa mengadakan proker (program kerja),” ujarnya.

Reorganisasi Karang Taruna Tunas Muda menjadi langkah penting dalam mengoptimalkan potensi pemuda desa. Mahasiswa bersama pengurus Karang Taruna merancang serangkaian kegiatan yang berfokus pada penguatan tata kelola organisasi dan peningkatan kapasitas pengurus.

Tahapan kegiatan meliputi penyusunan struktur organisasi, penyusunan AD/ART, sosialisasi tugas pokok dan fungsi divisi, rekrutmen pengurus baru, hingga pelantikan dan outbound.

Penyusunan Struktur Organisasi dan AD/ART

Kegiatan diawali dengan penyusunan ulang struktur organisasi yang berjalan selama satu bulan. Dalam proses ini, mahasiswa Psikologi UTM dan pengurus Karang Taruna berdiskusi untuk menentukan badan pengurus harian, membagi tugas di masing-masing divisi, serta menyusun tugas pokok dan fungsi (tupoksi) dengan jelas.

Mahasiswa juga membantu menyusun ulang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) serta Peraturan Organisasi. Penyusunan ini bertujuan memperkuat landasan organisasi agar program kerja dapat berjalan terstruktur dan terarah.

Rekrutmen dan Sosialisasi Divisi

Setelah struktur organisasi dan AD/ART tersusun, tahapan selanjutnya adalah rekrutmen pengurus baru yang berlangsung selama tiga minggu. Kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi tugas pokok dan fungsi tiap divisi.

Dalam sosialisasi ini, mahasiswa memberikan pemahaman tentang peran Karang Taruna sebagai organisasi kepemudaan yang tidak hanya berfokus pada kegiatan sosial, tetapi juga pengembangan diri dan kontribusi nyata bagi masyarakat.

Forum Group Discussion (FGD) di tiap divisi juga digelar untuk merancang program kerja yang akan dijalankan selama satu periode ke depan.

Pelantikan, Pelatihan, dan Outbound

Puncak kegiatan intervensi komunitas ini dilaksanakan pada 8 Desember 2024. Rangkaian acara meliputi pelantikan pengurus baru, pelatihan peningkatan kapasitas, serta outbound untuk membangun kekompakan.

Pelantikan pengurus baru bertujuan memperkuat komitmen pengurus dalam menjalankan tugasnya. Sementara itu, pelatihan difokuskan pada materi kepemimpinan, manajemen organisasi, penyusunan program kerja, dan komunikasi yang efektif.

Kegiatan ditutup dengan outbound yang dirancang sebagai momen kebersamaan dan solidaritas antar pengurus. Melalui permainan dan aktivitas yang menyenangkan, peserta diajak membangun kekompakan dan rasa kebersamaan.

Harapan dan Dampak Program

Dengan berakhirnya program ini, Karang Taruna Tunas Muda diharapkan dapat menjadi wadah yang efektif dalam menggerakkan pemuda desa untuk berkontribusi bagi kemajuan masyarakat. Selain itu, program ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan sosial dan membangkitkan semangat pemuda Desa Tanjung Jati untuk lebih aktif berorganisasi.

“Melalui intervensi ini, kami ingin membantu pemuda Desa Tanjung Jati agar lebih produktif dan dapat memaksimalkan potensi yang ada,” ujar salah satu mahasiswa Psikologi UTM.

Program ini menjadi bukti nyata sinergi antara mahasiswa, pemuda desa, dan pemerintah desa dalam upaya memberdayakan generasi muda untuk mewujudkan perubahan positif di masyarakat.

Pos terkait