LINTASJATIM.com, Sidoarjo – Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) bersama Fakultas Ilmu Komputer (Filkom) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) menggelar workshop dengan mengusung tema ‘Pembuatan Konten Kreatif Berbasis Nilai Aswaja dan Moderasi Beragama’ di Hall Kampus 2 Unusida Lingkar Timur, Sidoarjo, Senin (25/11/2024).
Kegiatan ini dihadiri oleh puluhan peserta yang terdiri dari siswa sekolah, mahasiswa, serta anggota ISNU, dengan antusiasme tinggi terhadap pengembangan konten kreatif yang mengangkat nilai-nilai kebangsaan dan keagamaan.
Wakil Rektor 1 Unusida, Hadi Ismanto, yang menekankan pentingnya literasi digital dalam memperkuat pemahaman agama dan moderasi beragama. Ia menggambarkan semangat mahasiswa di Harvard University melalui visinya adalah future education.
Melalui pelatihan ini dapat menjadi awal untuk mengeluarkan eksplorasi dari diri kita. Untuk meningkatkan SDM dalam memproduksi kualitas konten yang bermanfaat bagi kita semuanya.
“Siapa yang dapat beradaptasi maka akan dapat bertahan di dunia serba digital saat ini. Konten kreatif berbasis nilai Aswaja tidak hanya mampu menjadi media dakwah yang menarik, tetapi juga mampu menyuarakan toleransi dan kebhinekaan di era digital,” ujarnya.
Dalam workshop tersebut, turut hadir sebagai keynote speaker, Ketua Pimpinan Wilayah (PW) ISNU Jawa Timur Prof. M. Mas’ud Said, MM.Ph.D.
Selain itu, kegiatan ini menghadirkan beberapa narasumber, yaitu Ketua PC ISNU Sidoarjo sekaligus Instruktur Nasional Moderasi Beragama, H Sholehuddin dan Pengusaha sekaligus Konten Kreator, Ahadin Syarifudin Fahmi Adimara.
Para peserta mendapatkan materi dan praktik langsung, termasuk bagaimana memproduksi video pendek, menulis artikel kreatif, serta memanfaatkan media sosial secara interaktif.
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo, KH Zainal Abidin, meyoroti kader NU yang sering terlambat untuk beradaptasi dengan teknologi dan sains. Oleh karena itu, NU sering di serang melalui media.
“Sebagai kader muda NU harus dapat mengakomodasi dalam membuat konten yang menarik, baik konten dakwah, edukasi atau pendidikan. Ruang ini dapat menjadi kesempatan bagi kader-kader NU dapat mengambil peran dan mampu bersaing di media. Untuk mengisi konten dengan baik dan bermanfaat,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana, Son Haji Arif, menjelaskan bahwa generasi muda NU harus dibekali dengan membuat konten untuk kepentingan umat agar lebih baik dan bermanfaat.
Tujuannya agar generasi muda tidak asal membuat konten, akan tetapi dapat melalui riset dan mendapatkan sumber yang baik, dan mengolah digital yang baik dan bermanfaat.
“Alhamdulillah peserta workshop kali ini berjumlah 75, yang berasal dari seluruh mahasiswa dan siswa perwakilan sekolah yang menjadi mitra dengan DKV Unusida. Tentunya peserta yang mengikuti sudah berkaitan dengan konten kreator atau dunia digital,” ungkapnya.