LINTASJATIM.com, Trenggalek – Meski telah usai dan lewat di Bulan Kemerdekaan, kemeriahan karnaval di pelosok-pelosok desa masih berlangsung. Badan Otonom (Banom) NU ikut memeriahkan dengan menggandeng grup Drumband.
Salah satu pengurus Pimpinan Ranting Gerakan Pemuda Ansor Karanganom, Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek, Habib Khoirul Wahab mengungkapkan bahwa ini sebagai bentuk partisipasi Ansor dan Banom NU lainnya. Sebab, hajat desa merupakan hajat bersama oleh seluruh lapisan masyarakat.
“Apresiasi pemerintah desa kepada kami sangat bagus. Oleh sebab itu, kami juga ingin memeriahkan hajat desa. Sekaligus ada salah satu sponsor tunggal yang juga kader Ansor Karanganom,” ujar Habib Khoirul Wahab, Senin (09/09/2024).
Habib mengaku, jumlah peserta dari Banom NU mulai Muslimat NU, Fatayat NU, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) – Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) sebanyak 30. Tidak sebanding dengan jumlah anggota keseluruhan sebab sudah mengikuti lingkungan masing-masing.
“Ini hanya sebagian anggota yang ikut karnaval Banom NU. Karena kebanyakan ikut berpartisipasi berangkat dari lingkungan RW atau RT,” jelasnya.
Untuk grup drumbandnya sendiri, Habib mengatakan memilih Gema Swara Sneda dari SMPN 2 Gondang sebab usia sudah masuk remaja untuk musik yang dibawakan lebih atraktif dan menarik berbagai variasi.
“Terlebih grup drumband ini pernah menyabet juara perlombaan marchingband se-Karisidenan Kediri,” paparnya.
Tak lupa, Habib berterima kasih kepada pemerintah desa yang sudah memberikan panggung untuk Banom NU ikut berpartisipasi. Sponsor utama, grup drumband Gema Swara Sneda serta dari Banom NU.
Ia berharap, kedepan bisa lebih maksimal dalam kegiatan apapun. Sinergitas antar Banom NU maupun kepada pemangku kepentingan di desa bisa terjalin dan memberikan manfaat kepada masyarakat luas.
“Sekali lagi terima kasih banyak. Dan lebih meriah, menarik sekaligus memberikan edukasi kepada penonton untuk kedepannya,” tandasnya.
Sebagai informasi, di belakang rombongan karnaval Banom NU terdapat 2 kader Fatayat NU yang mengenakan baju daur ulang. Baju tersebut berasal dari rangkaian koran yang disusun untuk baju.
Hingga finish di panggung penghormatan, dari rombongan memberikan cindera mata kepada Kepala Desa Karanganom, Muntigah berupa kolase foto.