LINTASJATIM.com, Nganjuk – Masyarakat dibuat geram dengan adanya bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021) pagi. Aksi biadab ini sangat memprihatinkan dan mengoyak sisi kemanusiaan dan agama.
Ahmad sajid sutikno juru bicara Gusdurian Nganjuk sahabat Cinta Damai mengutuk aksi bom bunuh diri yang mengatasnamakan agama.
“Tidak ada agama mana pun yang mengajarkan kekerasan dan menghancurkan kemanusiaan,” katanya pada lintasjatim.com (Kamis,1/4/2021).
Sebagai bentuk empati dan rasa tanggung jawab, Gusdurian Nganjuk Sahabat Cinta Damai menyampaikan pernyataan sikap atas aksi bom bunuh diri dan penyerangan terhadap mabes polri, sebagai pelajaran penting bagi seluruh anak bangsa.
Terdapat 5 poin penting yang menjadi sikap komunitas Gusdurian tersebut yaitu:
- Mengutuk Dan Menolak Semua Tindakan Terorisme Dan Radikalisme
- Mendukung Pemerintah Dan Jajarannya Untuk Mengusut Para Pelaku Dan Jaringannya, Supaya Kemudian Hari Tidak Lagi Terjadi Hal Demikian
- Mengajak Seluruh Elemen Bangsa Untuk Bersama Sama Mencegah Terorisme Dan Radikalisme
- Menyerukan Dan Mengajak Semua Pihak Untuk Saling Mendukung Dalam Menciptakan Kondisi Nganjuk Nyawiji Yang Aman Dan Tentram
- Mengutuk Dan Menolak Semua Tindakan Intoleransi Di Wil Ayah Nkri Pada Umumnya Dan Nganjuk Khususnya.
Peryataan sikap di ikuti perwakilan lintas agama meliputi kristen katolik,syiah,ahmadiyah, islam,hindu,budha dan aliran kepercayaan.
Dilaksanakan di depan Gedung Olaraga Bung Karno Jl. Citarum II, Begadung Barat, Begadung, Kec. Nganjuk, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur