LINTASJATIM.com, Nganjuk – Pandemi virus Corona atau Covid-19 berdampak terhadap perekonomian masyarakat, terutama dari kalangan menengah ke bawah.
Di sela-sela Reses III Tahun 2020 di Kabupaten Nganjuk, Minggu (8/11/2020), Dra. Hj. Aisyah Lilia Agustina, M.Si DPRD Fraksi PKB mengunjungi peternak kelinci. Ternak kelinci itu milik Iqbal Isfak warga Dusun Termas, Desa Jekek , Kecamatan Baron.
“Generasi milenial harus jeli melihat peluang usaha dalam kondisi pandemi Covid-19. Meski dalam krisis, pasti ada kesempatan peluang berwirausaha,” jelas Ning Icha sapaan akrabnya saat ditemui Lintasjatim.com.
“Kondisi Covid-19 mengubah perilaku masyarakat. Misalnya lebih banyak di rumah, terkoneksi melalui digital, pendidikan melalui jarak jauh dan lainnya. Kondisi itu terdapat peluang yang bisa dimanfaatkan,” tambahnya.
Dalam kondisi seperti saat ini juga, ada beberapa sektor yang menjadi pemenang. Diantaranya sektor kesehatan, telekomunikasi, digitalisasi, pangan, energi terbarukan, dan sebagainya.
“Pandemi atau pun krisis itu sebuah peluang jika kita bisa menangkapnya. Untuk itu yang diperlukan hanya tetap optimis dan fokus pada pasar,” ungkap Ning Icha.
Seperti halnya yang dilakukan Iqbal Isfak pengusaha milenial ternak kelinci yang berada di dusun termas desa jekek Kecamatan Baron.
“Iqbal memanfaatkan situasi untuk berwirausaha ternak kelinci. Hal ini merupakan upaya membaca peluang di masa pandemi sehingga roda terus berputar,” tuturnya.
Ditanya soal suka duka beternak kelinci, Iqbal mengatakan jika musim hujan adalah hal terburuk bagi peternak kelinci.
Sebab, kelinci tidak begitu kebal terhadap suhu dingin. Begitu juga sebaliknya, kelinci juga tidak kuat dengan cuaca panas saat musim kemarau.
“Pada musim panas perawatan ekstra harus diberikan supaya bulu-bulu kelinci tidak rontok,” kata Iqbal.
Selain itu, kandang menjadi hal utama kesuksesan berternak kelinci. Perlu modal yang cukup besar untuk membuat kandang kelinci steril.
“Karena kelinci adalah hewan yang sensitif, kita harus benar-benar tahu apa yang kelinci butuhkan,” sambungnya.
Menurut Iqbal, hal yang ia suka beternak kelinci adalah semua yang dikeluarkan kelinci laku dijual. Mulai dari kotoran sampai air kencingnya bisa dijadikan uang.
“Apalagi kalau kelinci hias malah jelas peluangnya. Pangsa pasarnya masih luas dilihat dari jenisnya, seni dan keindahan serta kelucuannya,” pungkas Iqbal. (Anw/Stj)