Pilkada Jember 2020 Diprediksi Bakal Memanas, Akankah Petahana Bisa Dikalahkan?

Calon Bupati Petahana Faida – Dwi Arya Nugraha Oktavianto
Calon Bupati Petahana Faida – Dwi Arya Nugraha Oktavianto

LINTASJATIM.com, Jember – Pesta politik 5 tahunan ini kian memanas setelah muncul dua koalisi partai penantang petahana. Dua pasang calon tersebut adalah Hendy Siswanto – Muhammad Balya Firjaun Barlaman dan Abdussalam – Ifan Ariadna.

Kedua pasangan tersebut bakal berhadapan dengan pasangan Faida – Dwi Arya Nugraha Oktavianto yang berangkat dari jalur perseorangan.

Bacaan Lainnya

Munculnya kedua pasang calon penantang petahana tersebut meruntuhkan keinginan sebelas partai yang sebelumnya membuat surat bersama kepada DPP partainya meminta agar memunculkan satu pasang calon saja yang nantinya akan melawan pasangan petahana.

Kesebelas partai tersebut diantaranya adalah PKB, Gerindra, Nasdem, PDIP, PKS, PPP, PAN, Golkar, Perindo, Demokrat, dan Berkarya.

Seperti dilansir dari beritajatim.com, Pengurus Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama Jember, Muhammad Khozin mengatakan, bahwa seluruh pasangan calon menunjukkan representasi pasangan status quo-muda, pasangan tua-tua, dan pasangan muda-muda.

Saat di temui Kamis (27/8), Ia tak mau menyebutkan perihal siap partai pengusung kedua bakal calon tersebut, karena khawatir dirinya akan disangka subyektif.

Menurutnya bakal ada 3 hal yang akan mempengaruhi pemilih untuk menentukan siapa yang bakal terpilih kelak. Pertama yakni pasangan yang tak memiliki beban masa lalu. Kedua adalah anak muda, karena memang besarnya jumlah pemilih muda yang berkisar 35-39 persen di Jawa Timur saat ini.

Hal yang ketiga yaitu tentang preferensi pilihan NU. Tidak bisa dipungkiri jika mayoritas penduduk Jember adalah masyarakat nahdliyyin, sehingga memang bisa jadi pengaruh siapa yang akan menang di pesta demokrasi tersebut.

“Namun pengurus NU sendiri kini sedang terbelah menjadi dua kubu, yakni kubu Gus Firjaun adalah mustasyar Pengurus Cabang NU Jember dan kubu Ifan Ariadna yang didukung mayoritas pengurus ikut syuriah dan tanfidziyah,” ujar Khozin.

Khozin kembali menambahkan perihal pencalonan Gus Firjaun yang hanya akan memecah belah umat islam urban di kalangan perkotaan dan Bani Shiddiq (keluarga besar keturunan KH Shiddiq, salah satu ulama besar NU. Dugaan tersebut muncul karena saat ini pendukung Ifan di NU masih solid.

Sementara itu, untuk saat ini tren dukungan terhadap petahana kian menurun akibat munculnya beberapa kasus yang menjerat Bupati Faida dimasa kepemimpinannya.

Kasus yang menjeratnya tersebut mulai dari pelayanan publik yang tak memuaskan, operasi tangkap tangan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, kasus korupsi Pasar Manggisan, hasil audit keuangan yang buruk oleh Badan Pemeriksa Keuangan, hingga konflik dengan parlemen.

“Itu menjadi penilaian buruk masyarakat, yang imbasnya ke bupati,” katanya.

Ditambah, dua kanal besar politik yakni PDIP dan PKB kini mengarahkan dukungannya ke pasangan Salam-Ifan, dimana kedua partai tersebut terhitung loyal dan militan.

“Salam-Ifan akan menjadi angin segar bagi para pemilih. Ditambah, lebih dari 50 persen populasi pemilih di Jember mayoritas menyondongkan pilihan mereka di pasangan pilihan PDIP dan PKB. Dalam hal ini merupakan pengusung Salam-Ifan,” Pungkas Khozin. (Faziz/Stj)

Pos terkait