LINTASJATIM.com, Kediri – Dukungan demi dukungan terus mengalir untuk Calon Walikota dan wakil walikota Kota Kediri Vinanda Pramesti dan KH Qowimuddin Thoha (Gus Qowim). Salah satunya melalui silaturahim bersama gawagis muda se-Kota Kediri sekaligus menyampaikan aspirasi para gus-gus atau putera kiai.
Bertempat di Aula Hotel Grand Surya Kota Kediri Ketua umum Gerakan Santri Muda (GERANDA), Gus Muhammad Rosihan Anwar atau Gus Yossy mengungkapkan bahwa gerakan ini dilatarbelakangi dawuh dari poro masyayikh. Supaya memiliki tujuan yang mampu memepererat silaturahim dan menyampaikan aspirasi para gawagis dan nahdliyin muda.
“Tujuan silaturahim dengan paslon yaitu ingin mendengarkan nasihat arahan beberapa gawagis dan pemuda untuk kepemerintahan selama 5 tahun mendatang apabila terpilih walikota,” papar Gus Yossy, Sabtu (05/11/2024).
Dalam forum tersebut ada tiga perwakilan dari gawagis untuk menyampaikan aspirasi. Pertama menyampaikan bahwa kegiatan semacam ini baru terjadi selama beberapa tahun silam antara pemuda nahdliyin dengan calon pemangku kebijakan.
Lalu, kedua gawagis menjelaskan aspirasi soal pendidikan baik formal maupun nonformal. Dalam kepemerintahan kedepan pemangku kebijakan bisa bersinergi dengan baik khususnya dalam pembangunan pendidikan pesantren.
Ketiga menyampaikan terkait full day school yang perlu dikaji ulang antara ditiadakan atau dikembalikan pada semula. Pasalnya, berdampak pada Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) dan guru-guru madin yang mana merupakan pilar moral bagi masyarakat kota Kediri khususnya.
“Tak hanya gawagis juga berharap tujuh program yang dimiliki oleh paslon nomor urut satu dapat benar-benar terealisasi khususnya yang mengangkat kesejahteraan masyarakat kecil,” paparnya.
Dikatakan Gus Yossy Vinanda dan Gus Qowim juga minta doa dan keihlasan dari gawagis dan santri muda nahdliyin didalam kontestasi pilkada 2024
“Terimakasih kepada teman-teman nahdliyin muda yang berkenan hadir,” pungkasnya.
Sementara, Vinanda Pramesti mengungkapkan bahwa tingkat kemiskinan di Kota Kediri cukup tinggi yaitu 7,15 persen dan ada pada peringkat ke dua di kota Jawa Timur lainya.
“Semoga kedepan pemerintah dapat menekan tingkat kemiskinan yang ada,” jelasnya.
Selain itu Vinanda mengharapkan kolaborasi beberpa pihak dari pemerintahan dan santri diharapkan kedepan dapat ditingkatkan kesejahteraanya.
“Mudah-mudahan langkah kedepan bisa menjadi perubahan, alhasil dapat lebih baik dan maju lagi,” tandasnya. (mad)