LINTASJATIM.cim, Blitar – Seorang pria di Desa Tumpakoyot, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar ditemukan tewas membusuk di lantai dua rumahnya. Sebelumnya, ia pamit kepada istrinya untuk melakukan ritual tirakat.
Diketahui pria tersebut bernama Ahmad Sulis Widaryanto (45). Menurut keterangan istrinya, Siti Marlinah (41), Ahmad sering melakukan ritual semacam itu selama satu hari dua malam.
Namun saat Ahmad pamit tirakat kepada keluarganya Jumat (27/8/2021) sekitar pukul 20.30 WIB, rupanya menjadi akhir perjumpaan Ahmad dengan keluarganya.
Ahmad ditemukan tewas membusuk pada Senin (30/8/2021) oleh anaknya di kamar lantai dua, tempat bapaknya biasa bertapa.
Kapolsek Bakung, AKP Sunari mengatakan Ahmad ditemukan dalam keadaan meninggal dan membusuk.
“Begitu pintu kamar dibuka, ternyata Ahmad sudah meninggal dan tubuh korban membusuk,” jelasnya.
Sebenarnya, pada Sabtu (29/8/2021) anak dan istrinya masih melihat Ahmad berada di dalam kamar tempatnya ritual. Mereka mengira, Ahmad masih tidur sehingga tidak berani mendekati.
“Kami menemukan beberapa benda yang diduga sebagai sarana Ahmad saat melaksanakan ritual,” kata Sunari.
Menurut Sunari, benda-benda itu di antaranya mangkuk kecil berisi sisa nasi putih, botol berisi air putih, dupa atau ratus yang sudah dibakar dan belum dibakar.
“Kami juga menemukan minyak ritual yang dibungkus kain warna putih bertuliskan kata kata ritual, kertas bertuliskan kata ritual, dan sisa lilin yg sudah terbakar dan tanah,” imbuhnya.
Hasil pemeriksaan tim medis, tubuh korban kondisi kaku, sudah membusuk, dan tubuh tidak ada luka akibat penganiayaan atau kekerasan.
“Menurut beberapa informasi yang kami peroleh, korban tidak mengidap penyakit atau dirawat karena sakit. Namun sehari sebelumnya, korban mengeluh kurang enak badan dan perutnya terasa sakit sehingga minum obat maag,” papar Sunari.
Karena pihak keluarga menolak jasad Ahmad diautopsi, mereka membuat surat pernyataan di atas materai yang diketahui pamong desa setempat.
“Pihak keluarga sudah mengikhlaskan. Mereka menolak jasad Ahmad diautopsi,” tandasnya.