LINTASJATIM.com, Surabaya – Harga cabai rawit di pasaran saat ini mengalami kenaikan, salah satunya di Pasar Induk Osowilangun Surabaya. Mundurnya petani dalam menanam cabai dan stok cabai rawit yang minim menjadi beberapa penyebab kenaikan harga cabai.
Dilansir dari jatimnow.com, Minggu (7/3/2021), harga cabai rawit di Pasar Induk Osowilangun Surabaya mencapai harga Rp 110 ribu per kilogram.
“Hari ini saya jual Rp 110 ribu per kilogram, tapi saya prediksi harga cabai masih bisa naik hingga Rp 125 ribu per kilogram”, kata Suwarno, salah satu pedagang cabai rawit di Pasar Induk Osowilangun Surabaya.
Suwarno juga menambahkan, kemungkinan harga cabai rawit untuk beberapa waktu ke depan masih bisa lebih mahal lagi dari harga biasanya.
“Mundurnya masa panen cabai rawit kali ini disebabkan petani terlambat menanam kembali pasca musim panen Desember-Januari kemarin,” ujar Agung Hendriadi, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian pada rapat kerja yang membahas ketersediaan dan stabilisasi harga bahan pokok di Jakarta.
Agung menyampaikan setelah musim panen pada bulan Desember-Januari lalu, harga cabai anjlok dan menyebabkan petani enggan menjual hasil panennya. Harga cabai hanya dibanderol Rp 8 ribu per kilogram.
Karena murahnya cabai kala itu, menyebabkan petani enggan menanam cabai yang berakhir dengan terjadinya keterlambatan penanaman.
Faktor musim juga mempengaruhi ketersediaan cabai saat ini. Di musim hujan stok cabai semakin berkurang.
“Menurut hasil survei dari rekan-rekan di instansi, petani cabai rawit di Kediri dan Banyuwangi akan panen setelah tanggal 20 Maret mendatang. Diperkirakan persediaan cabai rawit akan melandai,” pungkas Agung. [slv]