Bocah 8 Tahun Menderita Global Developmental Delay (GDD) di Banyuwangi Tak Tersentuh Bantuan Pemerintah

Aril, Bocah Penderita Global Developmental Delay (GDD) di Banyuwangi Lintasjatim.com
Aril, Bocah Penderita Global Developmental Delay (GDD) di Banyuwangi Lintasjatim.com

LINTASJATIM.com, Banyuwangi – Aril Hidayat bocah berusia 8 tahun di Banyuwangi menderita Global Developmental Delay (GDD) atau keterlambatan sensorik, motorik, maupun intelektual, yang terjadi pada anak.

Aril lahir dari rahim Siti Khotijah (35) warga Dusun Sumberayu RT 5 RW 7, Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Bacaan Lainnya

Siti Khotijah saat ini bekerja sebagai buruh di salah satu pabrik pengalengan ikan yang berada di Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi.

“8 tahun yang lalu Aril itu terlahir normal. Namun, menginjak usia 40 hari, Aril menderita demam dan diare berkepanjangan. Saat itu saya bawa ke Rumah Sakit Al Huda untuk berobat,” ujar Khotijah, Jum’at (18/9/2020).

Waktu itu Aril mendapat perawatan intensif dan rawat inap di rumah sakit Al Huda – Genteng. Namun, kondisi kesehatannya tidak menunjukkan perubahan.

Setelah beberapa hari dirawat, akhirnya Khotijah mengambil keputusan untuk merujuk putra sulungnya ke Rumah Sakit dr. Soetomo Surabaya.

“Awalnya saya kira sakit muntaber aja mas, tapi oleh dokter saat itu diberitahu kalau anak saya menderita keterlambatan pertumbuhan,” ungkapnya dengan nada haru saat ditemui media Lintasjatim.com.

Aril sebagai penderita GDD selama 8 tahun hanya bisa menghabiskan masa kecilnya dengan berbaring di atas tempat tidur. Aril tidak dapat berbicara maupun melihat.

“Bahkan, untuk miring saja tidak bisa mas. Yang bisa dilakukan anak saya ya cuma mendengar dan menangis saja,” ujar Khotijah.

Mirisnya, Aril yang lahir di tengah keluarga sederhana tersebut, mengaku tidak pernah mendapat bantuan dari pemerintah.

“2 Tahun yang lalu pernah ada kunjungan dari Kecamatan Muncar, Desa Sumber beras dan Puskesmas Sumber beras. Tapi, waktu itu Pak Camat bilang yang lebih membutuhkan dari Anak saya ini masih banyak,” sesalnya penuh geram saat itu.

“Kalau bicara tentang bantuan berupa barang dan uang tunai, tidak ada mas, hanya saja waktu mau rujuk ke rumah sakit dr. Soetomo dari pemerintahan Desa, saya di buatkan Surat Keterangan Tidak Mampu,” Cetus Khotijah.

Perlu diketahui, Global Developmental Delay (GDD) merupakan sebuah kondisi yang menunjukkan keterlambatan tumbuh kembang anak meliputi keterlambatan sensorik, motorik hingga intelektual.

Umumnya GDD terjadi dalam rentang usia 0 – 18 tahun. 1-3% anak di dunia rata-rata mengalami GDD dan mengakibatkan gangguan tumbuh kembang. (Choirul/Stj)

Pos terkait