LINTASJATIM.com, Mojokerto – Hama wereng menyerang tanaman padi seluas 125 hektare di area persawahan Desa Balongmasin, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto.
Serangan wereng itu menyebabkan para petani mengalami gagal panen di musim ini.
Berikut adalah rincian area yang terdampak serangan hama, yakni Dusun Balongmasin sebelah utara Sungai Sadar seluas 50 hektar dan selatan Sungai Sadar seluas 15 hektar.
Sedangkan Dusun Manukan utara Sungai Sadar seluas 20 hektar dan sebelah selatan seluas 15 hektare serta Dusun Pungging Krisik seluas 25 hektare.
Pihak Desa sudah melaporkan kejadian yang melanda sawah para petani tersebut ke Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Mojokerto.
“Total 125 hektare yang terdampak, dengan rincian ada yang tidak bisa dipanen sama sekali dan bisa dipanen tapi hanya setengah setengah,” ujar Kepala Desa (Kades) Balongmasin, Heri Bambang Suyanto.
Ia berharap, pihak yang mengalami kerugian mendapat bantuan dari Pemkab Mojokerto. Hal itu karena target pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Desa Balongmasin gagal karena petani yang gagal panen.
“Musim kali ini bertolak belakang dengan panen tahun sebelumnya yang bisa melebihi target. Sedangkan tahun ini hanya bisa gigit jari saja,” ungkapnya.
Petani yang geram karena kerugian itu lantas membakar habis tanaman padi miliknya. Ditambah harga gabah kini hanya berada di angka Rp.530 ribu.
“Padi memasuki usia 90 hari dan sekitar seminggu lagi sudah bisa dipanen tapi tak dapat kita panen. Biaya sudah banyak kami keluarkan. Kami hanya bisa mengeluh kepada petugas PPL, karena tak ada arahan kepada petani terkait tanda serangan hama wereng,” ungkap Heri.
Menurutnya, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) yang mengurusi tanaman dan PPL hama harus lebih aktif memberi arahan kepada para petani yang mayoritas 75 persen hidupnya bergantung pada hasil tani.
“Hingga kini belum ada solusi terkait hama wereng dan kami sangat kecewa dengan PPL karena mulai gejala sampai gagal panen tidak pernah ada petugas yang memberikan arahan ke petani. Sehingga menyebabkan anjloknya tingkat perekonomian masyarakat,” tegas Heri. (Faziz/Stj)