LINTASJATIM.com, Kediri – Tak bisa dimungkiri, sejak merebaknya virus korona di seluruh penjuru tanah air sektor ekonomi mengalami goncangan kuat. Hampir semua usaha mengalami penurunan bahkan kehilangan pendapatan.
Azizah misalnya, wanita pemilik usaha percetakan dan fotokopy ini mengaku sejak mewabahnya virus, pelanggan yang mampir berkurang drastis.
Hal ini disebabkan mayoritas pelanggannya berasal dari aktivitas perkantoran dan sekolah. Sementara keduanya sudah lebih dari dua bulan libur sebagaimana imbauan pemerintah.
Kondisi tersebut membuat kios yang terletak di Jalan Veteran Kota Kediri mengurangi jam operasionalnya.
“Di hari normal saya buka mulai jam 8 pagi sampai jam 4 sore. Tapi di masa pandemi ini buka hingga jam 3 sore saja. Jujur pandemi sangat mempengaruhi pendapat kami yang usaha fotocopy,” tuturnya, Kamis, (18/6/2020).
Menurut Azizah, sebelum masa pandemi ia bisa membawa pulang ratusan ribu dalam sehari. Namun sekarang berkurang hingga 60%. Kondisi semakin parah karena kegiatan belajar mengajar di sekolah melalui online diperpanjang, hal tersebut turut mempengaruhi pesanan untuk cetak buku modul pembelajaran.
Meski demikian, Azizah tetap bertahan dengan usaha fotokopy dan percetakan yang dijalaninya. Kini ia hanya bisa bersabar dan antusias terhadap peraturan tatanan kehidupan baru yang dikeluarkan pemerintah agar roda perekonomian tidak padam.
“Saya setuju terhadap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah termasuk kebijakan tatanan kehidupan baru. Supaya kami bisa mendapatkan penghasilan seperti sebelum masa pandemi dan tentunya juga menerapkan pola hidup sehat sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku,” pungkas wanita berusia 32 tahun tersebut.