LINTASJATIM.com, Situbondo – Banjir bandang yang melanda Desa Tambak Ukir, Kecamatan Kendit, Situbondo, diduga kuat disebabkan oleh aktivitas tambang ilegal.
Sekretaris Daerah (Sekda) Situbondo, Wawan Setiawan mengungkapkan bahwa penambang yang mengoperasikan tambang batu besar di atas gunung menyebabkan longsor saat hujan deras.
Longsoran tersebut menurunkan material ke permukiman warga, yang memicu terjadinya banjir bandang.
Dilansir dari radarsitubondo.jawapos.com, Wawan Setiawan menyampaikan informasi ini saat menerima kedatangan Deputi Sistem dan Strategi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Dr. Raditya Jati, di Kantor Camat Kendit pada Minggu (29/12/2024).
Wawan mengaku mendapat informasi terkait aktivitas tambang ilegal dari beberapa pihak yang mengetahui kejadian tersebut. Sebagai tindak lanjut, dia telah berkoordinasi dengan Kasatpol-PP Situbondo untuk menyelidiki dan menindaklanjuti kasus ini jika terbukti ada pelanggaran.
“Saya sudah menyampaikan hal ini kepada Kasatpol-PP agar segera memberikan perhatian, terutama jika terbukti ilegal,” ujar Wawan.
Namun, Sopan Efendi selaku Kasatpol-PP Situbondo menegaskan bahwa hingga saat ini pihaknya belum memiliki rencana untuk melakukan operasi terhadap tambang ilegal.
Hal ini disebabkan oleh terbatasnya kewenangan yang dimiliki oleh Satpol-PP dalam hal penindakan, serta belum adanya bukti yang cukup untuk menegakkan hukum.
“Untuk penindakan, kewenangan berada di tangan Bagian Ekonomi. Kami akan turut terlibat di lapangan, dan akan meminta konfirmasi kepada pihak terkait,” kata Sopan.
Di sisi lain, Kepala Bagian Ekonomi Pemkab Situbondo, Imam mengaku belum mengetahui adanya tambang ilegal di Kecamatan Kendit yang diduga berperan dalam menyebabkan banjir bandang tersebut.
Imam berjanji akan segera mencari informasi lebih lanjut dan memberikan konfirmasi setelah data yang diperlukan terkumpul.
Banjir bandang ini telah merusak puluhan hektare sawah dan menyebabkan kerusakan yang cukup parah bagi warga setempat, yang kini tengah melakukan pembersihan pasca bencana.