LINTASJATIM.com, Nganjuk – Kelompok Tani Hutan (KTH) Gunung Pegat menggelar gerakan menanam pohon prokduktif di hutan gunung pegat Dusun Jatisari, Desa/Kabupaten Wilangan, Kabupaten Nganjuk pada Sabtu (26/2/2022).
M. Khoirul Anwar Ketua KTH Gunung Pegat menggatakan pihaknya berkomitment untuk merawat dan memastikan kelestarian Gunung Pegat dengan cara menanam pohon profuktif.
Menurut Anwar, proses menanam pohon tidak akan memakan waktu yang lama. Namun, justru perawatan usai penanaman pohon yang membutuhkan komitmen jangka panjang untuk memastikan kelestarian tanaman tersebut.
“Kita milih menanam pohon dengan jenis tanaman yang dapat menghasilkan sehingga tidak hanya berhenti di penanaman tapi bisa dipanen,” ungkapnya.
Apa yang dilakukannya bersama KTH Gunung Pegat tersebut berdasarkan angka deforestasi netto Indonesia pada 2019-2020 mengalami penurunan menjadi 115.459 hektare.
“Angka itu memperlihatkan penurunan drastis dari deforestasi netto 2018-2019 sebesar 462,4 ribu hektare,” sambungnya.
Untuk terus menekan deforestasi dan mencapai penyerapan bersih atau net sink karbon sektor kehutanan dan penggunaan lahan lain (forestry and other land use/FoLU) pada 2030, perlu ada pembenahan kawasan hutan.
“Membenahi kawasan hutan terutama di hutan produksi yang alih fungsi lahan menjadi perkebunan, ini harus dicegah. Penanaman pohon produktif ini juga untuk anak cucu mendatang,” pungkasnya.