LINTASJATIM.com, Kediri – Kontingen Pramuka Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri kembali menampilkan pertunjukkan pada pentas seni budaya di Perkemahan Wirakarya Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan (PWN PTK) XV Palembang, Sabtu, (13/11/2021).
Jaranan sebagai kesenian khas Kediri menjadi andalan untuk dikenalkan lebih luas kepada seluruh peserta dari seluruh Indonesia.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Kediri, Wahidul Anam mengatakan gelaran jaranan sarat dengan muatan nilai perjuangan, keberanian dan adaptif.
Pramuka, sambungnya, memiliki semangat yang sama sehingga irisan antara keduanya dapat menjadi pemantik generasi muda untuk terus melestarikan.
“Kesenian jaranan atau dengan nama lain Kuda Lumping bagian tak terpisahkam dari kesenian khas Kediri. Kita harus memberikan ruang dan apresiasi agar kesenian dapat tetap hidup dan berkembang. Supaya generasi muda mengenal jati diri dan asal usulnya,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia menuturkan pelestarian budaya harus didukunh dan dilaksanakan oleh semua kalangan. Jika dulu para pahlawan berjuang untuk merebut kemerdekaan, kini perjuangan dilanjutkan dengan konsisten melestarikan seni budaya agar tidak tergerus zaman.
Koordinator Seni Budaya Pramuka IAIN Kediri, Frisilian Gavinda menambahkan kesenian jaranan berakar kuat dalam kehidupan masyarakat Kabupaten Kediri.
Penampilan seni Jaranan lebih mengutamakan kreatifitas gerak, kekayaan serta kepadatan gerak. Iringan gamelan yang ditampilkan juga lebih riang dan dinamis.
“Mencintai Jaranan berarti mencerminkan kepribadian bangsa sebagai bentuk ketahanan nasional maupun menunjukan wawasan nusantara. Artinya menjunjung tinggi harkat dan martabat dengan segala identitas diri bangsa yang beragam,” pungkas Gavin.
Rangkaian kegiatan PWN PTK akan ditutup pada Minggu, (14/11/2021). Seluruh kontingen terlihat sedang bersiap untuk mengikuti upacara penutupan. Sebanyak 1.176 peserta, dengan 444 orang hadir secara langsung dan 558 peserta melalui jaringan internet atau luring antusias mengikuti rangkaian acara.