LINTASJATIM.com, Trenggalek – Video berdurasi 14 detik yang menunjukkan pernikahan warga di Gandusari, Trenggalek menghebohkan netizen. Pasalnya, dalam caption video tersebut menyebut jika sang mantan datang ke kondangan naik helikopter.
Helikopter tersebut turun di area tanah lapang tak jauh dari rumah yang menggelar hajatan. Beberapa warga tampak keluar dari rumah dan melihat helikopter tersebut.
Warga juga mengamati aktivitas heli tersebut yang menurunkan tali ke tanah lapang yang dipenuhi rumput hijau. Warga tampak biasa saat beberapa orang turun dari helikopter.
Berbagai komentar disampaikan netizen dalam postingan video tersebut. “Terinspirasi dari drakor penthouse mantan ya”, ada juga yang membalas dengan kalimat “Pada akhirnya yang naik heli kalah dengan yang naik pelaminan”.
Ada juga warga yang menyebut “Gawe lucu2an, wenehi caption asal wae”. Selain itu ada netizen membalas “Iki TNI AU lagi latihan neng wilayah Galek”.
Namun faktanya, helikopter tersebut milik TNI AU Lanud Iswahjudi Madiun yang sedang latihan di lapangan Desa Gandusari, Trenggalek.
Kepala Penerangan Lanud Iswahjudi Madiun, Kapten Sus Yudha Pramono menyampaikan bahwa helikopter tersebut hanya latihan, bukan menghadiri pernikahan mantan.
“Latihan itu dilakukan hari Senin (2/8/2021) sekitar pukul 11.30 WIB, di lapangan bola Desa/Kecamatan Gandusari, Trenggalek. Ya memang lokasi lapangan, bersebelahan dengan rumah warga yang sedang menggelar hajatan pernikahan,” ujarnya saat dikonfirmasi tim media, pada Jumat (6/8/2021).
Yudha menyampaikan, pesawat tersebut jenis Helikopter Super Puma mendarat dalam rangka simulasi Latihan Combat SAR pada Latihan Fighter Weapon Instructor Course (FWIC). Helikopter Super Puma diskenariokan melakukan evakuasi penjemputan penerbang tempur yang sempat eject dari pesawatnya.
“Jadi skenarionya itu ada pilot yang terjatuh saat perang dijemput untuk dibawa ke daerah aman. Di mana titik penjemputannya diskenariokan berada di lapangan Desa Gandusari Trenggalek,” ungkap Yudha.
Ia mengatakan FWIC TNI AU tahun 2021 ini merupakan yang pertama diselenggarakan secara mandiri oleh TNI AU dan diikuti 5 orang penerbang. Dalam latihan bidang pertempuran udara, baik pada tingkat taktis maupun tingkat operasional dilibatkan juga pesawat tempur.
FWIC ini, lanjutnya, digelar selama 4 bulan dan dibagi dalam dua tahap, yakni Ground Training dan Flying Training. Dalam latihan yang berakhir 3 Agustus 2021, Ground Tarining dilakukan di Gedung Air Combat Maneuvering Instrumentation (ACMI), sementara untuk Flying Training di local training area Lanud Iswahjudi dan Lanud Abdulrahcman Saleh, Malang.
“Sudah berakhir tanggal 3 Agustus kemarin latihan di tutup oleh kasau secara virtual,” tandasnya.
Menurut informasi yang dihimpun tim media, kelima penerbang tempur yang baru saja lulus pada FWIC ini yakni Mayor Pnb Ferry Rachman, Mayor Pnb Satria Tikwana, Mayor Pnb Kurniadi Sukmo Djatmiko, Mayor Pnb Eri Nasrul Mahlidar, dan Mayor Pnb Dedy Pratomo.