Profil Ida Nur Hayati, Sekdes Kendalkemlagi yang Namanya Terseret Skandal dengan Kades IF

Ida Nur Hayati, Sekretaris Desa (Sekdes) Kendalkemlagi di Kecamatan Karanggeneng, Lamongan
Ida Nur Hayati, Sekretaris Desa (Sekdes) Kendalkemlagi di Kecamatan Karanggeneng, Lamongan

LINTASJATIM.com, LamonganNama Ida Nur Hayati, Sekretaris Desa (Sekdes) Kendalkemlagi di Kecamatan Karanggeneng, Lamongan, tengah menjadi perbincangan hangat di dunia maya.

Perhatian publik tertuju padanya setelah tersebarnya foto intim yang diduga menampakkan dirinya bersama Kepala Desa (Kades) IF di dalam kamar hotel.

Bacaan Lainnya

Foto tersebut cepat viral di berbagai platform media sosial, memicu kehebohan dan spekulasi dari warganet. Keduanya disinyalir terlibat dalam hubungan gelap yang kabarnya telah berlangsung sejak bulan Ramadan.

Siapa Ida Nur Hayati?

Mengutip situs resmi Prasetya Universitas Brawijaya (UB) Malang, Ida merupakan lulusan Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP UB angkatan 2012.

Ia menyelesaikan studinya pada tahun 2017, kemudian memutuskan kembali ke kampung halaman di Desa Kendalkemlagi, Lamongan.

Pada Maret 2018, Ida dilantik sebagai Sekretaris Desa setelah lolos seleksi terbuka. Di balik pemberitaan miring yang kini menyeruak, Ida sebenarnya dikenal sebagai sosok inspiratif berkat pilihannya untuk kembali membangun desa asalnya.

Ia bahkan pernah diundang sebagai pembicara dalam kuliah tamu bertema tata kelola pemerintahan desa di UB pada tahun 2022.

Dalam kesempatan tersebut, Ida berbagi pengalaman tentang proses panjang dan tantangan yang harus ia hadapi sebelum akhirnya dipercaya menjadi perangkat desa.

Ida juga sempat menceritakan kegagalannya dalam seleksi CPNS tahun 2017. Namun hal itu tidak membuatnya menyerah.

Ia kemudian mendengar adanya pembukaan seleksi untuk jabatan sekdes dan berinisiatif mengonfirmasi langsung ke kepala desa saat itu.

“Saya lulus tahun 2017, lalu ikut tes CPNS tapi gagal. Akhir tahun itu kami dengar ada seleksi sekdes, tapi ketika keluarga saya bertanya ke kades, katanya tidak ada,” kenang Ida dalam kutipan dari Prasetya UB.

Dalam kesempatan yang sama, ia juga menyampaikan pesan kepada para mahasiswa tentang pentingnya kejujuran dalam birokrasi desa.

“Modal utama adalah kejujuran. Seperti minum jamu, awalnya pahit tapi lama-lama biasa,” ujarnya saat itu.

Dari Figur Inspiratif ke Pusat Sorotan Skandal

Namun, citra Ida sebagai sosok teladan dan panutan masyarakat desa kini tengah dipertaruhkan. Setelah foto yang memperlihatkan kedekatannya dengan IF tersebar luas, reputasinya menjadi sorotan.

Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi (Pak Yes), mengonfirmasi bahwa dirinya telah menerima laporan dari masyarakat dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) terkait dugaan skandal tersebut. Ia menyatakan bahwa laporan sedang dikaji lebih lanjut.

Apabila terbukti benar, baik Kepala Desa IF maupun Sekdes Ida Nur Hayati berpotensi menghadapi sanksi administratif.

Sanksi tersebut bisa mencakup pencopotan dari jabatan sebagai bentuk tanggung jawab atas pelanggaran etika dan moral di lingkungan pemerintahan desa.

Pos terkait