LINTASJATIM.com, Malang – Seorang penghulu mendadak viral. Pasalnya, saat menikahkan calon pengantin, penghulu tersebut memberikan petuah dengan cara jenaka yang membuat tertawa orang di sekitarnya.
Diketahui ia bernama Ustadz Anas Fauzi, Kepala KUA Lowokwaru, Kota Malang.
Aksi kocaknya, direkam dalam video berdurasi 54 detik. Saat itu, ia bertanya kepada pengantin perempuan “Apa yang kau lakukan untuk nyenengno (menyenangkan) suamimu?”
Sang pengantin menjawab dengan terbata “Aa..melayani”. Yang ditimpali balik oleh sang penghulu dengan nada tanya “Melayani?”, yang diteruskan dengan nada pertanyaan-pertanyaan berikutnya.
” Lapo? Melayani opo? Opo nduk?
(Kenapa? Melayani apa? Apa nduk?)”. Pertanyaan itu membuat orang di sekitarnya tergelak.
“Semuanya pak, sembarang kalir (semuanya)” jawab pengantin perempuan.
Sang penghulu keheranan dan bertanya balik, ” Sembarang kalir? mbenakno genteng bocor barang a? (Semuanya? Memperbaiki genteng bocor juga?)” yang sekali lagi ditimpali tertawa oleh hadirin yang hadir.
Dengan bijak sang penghulu kemudian menerangkan bahwa istri salihah seharusnya tidak menjawab sembarang kalir (semuanya). Seharusnya istri salihah mempunyai satu jawaban tetapi mantap.
“Taat,” kata sang penghulu.
Setelah dijawab sanggup oleh pengantin perempuan, sang penghulu meminta sang pengantin mempraktikkan ucapan untuk menyilakan suaminya makan. ” Monggo mas dahar (Silakan makan mas)”. Sempat menolak, sang pengantin akhirnya mengucapkan kalimat tersebut.
Sementara itu, Ustadz Anas hanya menanggapi santai ketika videonya viral. Dia menganggap itu hanya sebuah kebetulan saja.
“Hanya kebetulan saja, sekarang KUA Lowokwaru yang saat ini viral. Besok-besok bisa saja KUA lain,” ucapnya saat ditemui Tim Media di rumahnya Jalan Jembawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Rabu (1/9/2021).
Anas berharap, video-video kini beredar di media sosial, dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
Pengasuh Ponpes Ar-Rozzaq, Slamparejo, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, ini mengaku, video yang viral di media sosial tersebut, bukan saat ijab kabul. Melainkan rekaman video yang diambil saat pra dan pasca ijab kabul.
“Jadi itu bukan ketika ijab kabul. Ijab kabul itu harus serius sesuai aturan. Yang di medsos itu saat sebelum dan sesudah ijab kabul,” tandas Anas.