Catatan Imam Fadlli Untuk Gus Afton, Selamat Jalan Pendekar Kaderisasi IPNU-IPPNU

KH. Afton Ilman Huda Meninggal Dunia
KH. Afton Ilman Huda Meninggal Dunia

Oleh
Imam Fadlli*‪

Nama lengkap beliau, Afton Ilman Huda, kami biasa memanggil beliau Gus Afton. Pertama kali mengerti beliau saat saya mengikuti Latihan Pelatih PC IPNU Lamongan tahun 2005. Saat itu ada buku pedoman kaderisasi yang diterbitkan PP IPNU periode 2003-2005. Dalam buku pedoman kaderisasi tersebut ada penjelasan tentang sejarah kaderisasi di IPNU-IPPNU.

Bacaan Lainnya

Nama Rekan Afton Ilman Huda tercatat dengan jelas dalam buku tersebut, bersama dengan rekan-rekan lainnya seperti Rekan Tubagus Syaifullah (Lamongan) dan lain-lain sebagai pencetus dan perumus buku pedoman kaderisasi IPNU-IPPNU.

Seiring berjalannya waktu, pada tahun 2012, kami mendapat amanah untuk memimpin PW IPNU Jatim. Intensitas bertemu dan berdiskusi dengan beliau semakin sering kami lakukan selain sebagai pembina beliau memang “ngopeni” jalur kaderisasi IPNU ini.

Membentuk Tim Kaderisasi

Bersama pengurus PW IPNU bidang kaderisasi seperti Rekan Haikal Atiq Zamzami, Winarto Eka Wahyudi, Mufarrihul Hazin dan lainnya, kami diajak Gus Afton berdiskusi untuk membuat program kaderisasi yang kontinyu di PW IPNU Jatim 2012-2015.

Gus Afton saat mengisi materi Latpel PW IPNU Jatim 2012-2015
Gus Afton saat mengisi materi Latpel PW IPNU Jatim 2012-2015

Beliau menyampaikan bahwa porsinya PW itu mencetak SDM pelatih/instrukturnya, nah tugas PC ke bawah nanti terkait pelaksanaan proses kaderisasinya seperti LAKUT, LAKMUD dan MAKESTA.

Akhirnya kami putuskan untuk menggelar Latihan Pelatih PW IPNU Jatim yang bergulir dari Koorda satu ke Koorda lainnya dari angkatan 1 hingga angkatan 6 dan Gus Afton-lah yang menggembleng peserta hingga tiga tahun Latpel berjalan.

Sebagai Ketua PW waktu itu kami sempat pesimis sebab selain membutuhkan waktu, tenaga dan biaya yang tidak sedikit. Apakah gagasan besar ini akan bisa terwujud? Tapi Gus Afton-lah yang selalu mensupport.

Beliau bilang, selagi kamu punya niat pasti nanti ada jalan. Semua berawal dari niat pimpinan. Kalau serius mau mewujudkan pasti bisa bisa, tapi kalau tidak serius dan hanya kaderisasi sebagai lipstik belaka ya tidak mungkin terlaksana.

Satu hal yang paling saya ingat saat menjelang Latpel angkatan Madura di Pamekasan. Saat itu kami tidak ada dana untuk pelaksanaan kegiatan tersebut. Setelah berdiskusi dengan bendahara Rekan Imam Maliki dan doa dari Gus Afton akhirnya kami gadaikan motor Vario milik saya pribadi.

Kami memang terbiasa kalau urusan kaderisasi untuk proses pencarian sumber dana berada dalam tanggung jawab kami di KSB (Ketua Sekretaris Bendahara). Jadi, tidak membebani rekan-rekan tim kaderisasi yang sudah berjibaku menyiapkan segala sesuatunya.

Latpel angkatan 1 tahun 2012 di Ponorogo kemudian awal 2013 di Blitar berlangsung sukses dan Gus Afton-lah mentornya.

Memasuki Latpel angkatan III, kami menggelarnya di Ngasem Bojonegoro sebuah daerah yang memang tergolong agak jauh dari Kota. Waktu itu memang belum secanggih sekarang yang bisa cepat untuk sharelok.

Sebelum mengisi materi, saya sebagai Ketua PW didudukan oleh Gus Afton bersama teman-teman panitia. Beliau bilang bahwa harusnya pelaksanaan kegiatan jangan di pelosok, IPNU harus kuasai daerah perkotaan. Sampai kapan IPNU terus menguasai desa-desa. Harus sudah ekspansi basis ke kota-kota.

Dari enam angkatan tersebut beliau selalu hadir menginap di kamar ala kadarnya yang kami siapkan. Bahkan untuk transportasi hingga ke lokasi beliau juga menolak pemberian dari kami.

Seringkali waktu itu saya di SMS agar jangan setengah-setengah dalam urusan kaderisasi. Beliau bilang kamu bisa seperti ini karena adanya proses kaderisasi, dan IPNU-IPPNU eksis hingga saat ini karena kaderisasinya.

Suatu ketika beliau bercerita kepada kami tentang bagaimana beliau dan rekan-rekanita IPNU IPPNU Kabupaten Jember tahun 1980-an membuat komisariat bersama (Kombes) di SMAN-SMAN dan MAN di Jember.

Gus Afton saat mengisi materi Latpel PW IPNU Jatim 2012-2015
Gus Afton saat mengisi materi Latpel PW IPNU Jatim 2012-2015

Hasilnya luar biasa, banyak kader jebolan IPNU IPPNU Kombes yang menjadi tokoh penting di tanah air seperti Rekan Abdulah Azwar Anas Bupati Banyuwangi, Rekan Asrorun Ni’am Sholeh, banyak yang kemudian melanjutkan kuliah di luar negeri dan menjadi tokoh-tokoh hebat 10 sampai 20 tahun setelah aktif menjadi kader IPNU di Kombes tersebut.

Beliau bercita-cita agar IPNU IPPNU tidak hanya membasis di kampung-kampung tapi juga di sekolah-sekolah favorit dan kampus-kampus negeri. Dan beliau berharap agar alumni-alumni yang sudah menduduki posisi tertentu baik di pusat maupun daerah bisa membantu untuk memperkuat IPNU IPPNU agar bisa masuk ke sekolah-sekolah negeri dan kampus negeri.

Gus Afton Wafat

Pagi tadi setelah sholat Shubuh, saya membuka group WA MA IPNU Jatim, saya sempat tidak percaya ketika ada berita wafatnya beliau, tapi kemudian saya cek ke teman-teman ternyata memang berita tersebut benar adanya.

Selamat jalan, Gus… Semoga muncul Gus Afton-Gus Afton lainnya yang akan terus mengawal kaderisasi IPNU IPPNU. Semoga amal ibadah dan perjuangan Gus Afton diterima Allah SWT sebagai amal sholih dan Gus Afton Husnul Khatimah. Aamiin… Al Fatihah…

Identitas Penulis
*Penulis adalah Ketua PW IPNU Jawa Timur 2012-2015, Anggota DPRD Kabupaten Lamongan 2019-2024.

_____________________

**Kolom merupakan Rubrik Opini LINTASJATIM.com terbuka untuk umum. Panjang naskah minimal 400 kata dan maksimal 2500 kata. Sertakan riwayat singkat dan foto diri terpisah dari naskah (tidak dimasukan Ms. Word).
**Naskah dikirim ke alamat e-mail: redaksilintasjatim@gmail.com atau ke Wa Center
**Redaksi berhak menyeleksi tulisan serta mempublikasi atau tidak mempublikasi tulisan.
**Redaksi berhak merubah judul untuk keperluan SEO (search engine optimization)


Pos terkait