Cara Meningkatkan Regulasi Emosi

gambar ilustrasi emosi
gambar ilustrasi emosi

Oleh:
Rieke Aprillya Mentari*

Kita semua tentunya sudah mengenal dan pasti pernah merasakan sesuatu yang dinamakan emosi, yang dimana merupakan bagian dari kehidupan kita. Emosi yang kita miliki bisa negatif dan bisa juga positif. Emosi merupakan suatu kondisi di dalam diri kita yang terbentuk dari suatu presepsi yang kemudian bisa muncul suatu menjadi perilaku.

Emosi merupakan penghayatan seseorang pada pola perubahan fisiologis tubuhnya dalam merespon suatu peristiwa penting dalam kehidupan. Emosi ini lah yang memiliki kekuatan untuk mengarahkan kita untuk melakukan suatu tindakan tertentu. Namun di waktu-waktu tertentu intensitas emosi kita (baik positif maupun negatif) bisa sangat meningkat sehingga mengganggu aktivitas kita sehari-hari.

Sangat penting untuk memahami kapan kita harus bertindak sesuai dengan emosi yang dirasakan dan memahami bagaimana mengatur emosi kita sehingga kita dapat menggunakannya secara optimal. Sebenarnya bukan emosi yang membuat kita mengalami gangguan atau turbulensi perasaan, tetapi karena bagaimana cara kita menghadapi emosi yang kita rasakan dan akhirnya kita merasa tidak mampu menoleransi emosi yang kita rasakan.

Intensitas emosi yang kita rasakan pun dapat mempengaruhi berbagai hal hambatan dan gangguan, seperti trauma masa kecil atau kondisi fisik yang sedang memburuk. Kondisi-kondisi ini lah yang dapat memperparah situasi emosi, ditambah dengan regulasi emosi yang belum optimal.

Ketika seseorang sudah memiliki dan mampu membangun regulasi emosi mereka maka mereka akan siap dengan segala kondisi yang mereka alami. Regulasi emosi menurut Thompson (1994) yakni mencakup kemampuan mengontrol status emosi dan perilaku sebagai cara mengekspresikan emosi agar sesuai dengan lingkungan disekitarnya.

Pentingnya regulasi emosi adalah sebagai salah satu bentuk upaya kita untuk bisa mengekspresikan emosi yang teratur dan sesuai, sehingga saat kita emosi orang di sekitar kita tidak akan salah paham dengan kita dan kita tetap bisa berfikir dengan positif.

Secara kompleks pengertian regulasi emosi merupakan sebagai suatu proses untuk mengenali, menghindari, menghambat, mempertahankan atau mengelola kemunculan, bentuk, intensitas maupun masa berlangsungnya perasaan internal, emosi psikologis, proses perhatian, status  motivasional dan atau perilaku yang berhubungan dengan emosi dalam rangka memenuhi afek biologis atau adaptasi social atau meraih tujuan individual.

Jika kita tidak memiliki regulasi emosi yang optimal maka emosi negatif akan lebih menguasai diri kita dari pada emosi yang positif. Diri kita akan di penuhi dengan emosi yang negatif dimana jika berlebihan seseorang hanya akan memikirkan diri sendiri, merasa di hantui, merasa bersalah, dan merasa tidak tenang.

Emosi positif merupakan mekanisme internal kepada manusia agar ia mendekati situasi atau obyek yang memberikan dampak positif baginya. Contohnya: suka cita, rasa syukur, terpesona, rasa damai, cinta, minat, harapan, bangga, gembira, dan inspirasi. Pentingnya untuk menjaga emosi positif ketika membangun regulasi yang optimal.

Menurut Gross ada empat aspek yang digunakan untuk menentukan kemampuan regulasi emosi seseorang diantaranya yaitu: 

1. Kemampuan strategi regulasi emosi (Strategies to emotion regulation) adalah keyakinan individu untuk dapat mengatasi suatu masalah, dan memiliki kemampuan untuk menemukan suatu cara yang dapat mengurangi emosi negatif dan dapat dengan cepat menenangkan diri kembali setelah merasakan emosi yang berlebihan.

2. Kemampuan tidak terpengaruh emosi negatif (Engaging in goal directed behavior) adalah kemampuan individu untuk tidak terpengaruh oleh emosi negatif yang dirasakannya sehingga dapat tetap berpikir dan melakukan sesuatu dengan baik.

3. Kemampuan mengontrol emosi (Control emotional responses) adalah kemampuan individu untuk dapat mengontrol emosi yang dirasakannya dan respon emosi yang ditampilkan (respon fisiologis, tingkah laku dan nada suara), sehingga individu tidak akan merasakan emosi yang berlebihan dan menunjukkan respon emosi yang tepat.

4. Kemampuan menerima respon emosi (Acceptance of emotional response) adalah kemampuan individu untuk menerima suatu peristiwa yang menimbulkan emosi negatif dan tidak merasa malu merasakan emosi tersebut.

Setiap orang pasti memiliki proses yang berbeda dalam melakukan regulasi emosi. Menurut Gross (2007) regulasi emosi dapat dilakukan individu dengan beberapa proses, yaitu:

1. Situation Selection

Suatu cara dimana individu mendekati atau menghindari orang ataupun situasi yang dapat menimbulkan emosi yang berlebihan. Dengan kata lain strategi ini dapat berupa mendekati atau menghindar dari seseorang, tempat, atau objek berdasarkan dampak emosi yang muncul. Atau menghindari sesuatu yang menyebabkan munculnya emosi yang negatif.

2. Situation Modification

Suatu cara dimana seseorang mengubah lingkungan sehingga lingkungan akan ikut mengurangi pengaruh kuat dari emosi yang timbul. Gross menganggap bahwa upaya untuk merubah lingkungan yaitu lebih pada bagian perubahan kognitif.

3. Attention Deployment

Suatu cara dimana seseorang mengalihkan perhatian mereka dari situasi yang tidak menyenangkan untuk menghindari timbulnya emosi yang berlebihan.

4. Cognitive Change

Suatu strategi dimana individu mengevaluasi kembali situasi dengan mengubah cara berpikir menjadi lebih positif sehingga dapat mengurangi pengaruh kuat dari emosi negatif. Perubahan pada kognitif mengacu pada mengubah cara individu menilai situasi di mana individu terlibat di dalamnya untuk mengubah signifikansi emosionalnya, dengan mengubah bagaimana individu memikirkan tentang situasinya atau tentang kapasitas kita untuk menangani masalahnya.

5. Responses Change

Perubahan respon terjadi di ujung proses bangkitnya emosi, yaitu setelah kecenderungan respon telah dimulai dan emosi sudah terjadi. Dapat dikatakan perubahan yang terjadi seperti perubahan cara berfikir, perubahan perilaku, serta perilaku sikap individu.

Identitas Penulis
*Penulis adalah Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang.


**Kolom merupakan Rubrik Opini LINTASJATIM.com terbuka untuk umum. Panjang naskah minimal 400 kata dan maksimal 2500 kata. Sertakan riwayat singkat dan foto diri terpisah dari naskah (tidak dimasukan Ms. Word).
**Naskah dikirim ke alamat e-mail: redaksilintasjatim@gmail.com atau ke Wa Center
**Redaksi berhak menyeleksi tulisan serta mempublikasi atau tidak mempublikasi tulisan.
**Redaksi berhak merubah judul untuk keperluan SEO (search engine optimization)

Pos terkait