Dunia ini dari dulu sampai sekarang juga sering ditimpa oleh kelaparan yang sangat menyedihkan diderita oleh kelompok kecil masyarakat maupun kelaparan massal menimpa suatu negara, seperti halnya di sebagian negara Afrika, Yaman, Ukraina dan di negara-negara lainnya. Dan bumi ini pula sering dilanda bencana alam baik dalam skala kecil maupun skala besar.
Oleh karena itu, musibah yang saling berganti akan tetap melanda manusia sepanjang masa sampai dunia ini tiada. Semua musibah tersebut bisa berfungsi sebagai alat untuk mengingatkan manusia supaya sadar bahwa dirinya adalah rentan terhadap kemusnahan.
Berfungsi menyadarkan manusia bahwa dirinya rentan terhadap kesengsaraan, kapan pun bisa terjadi. Bisa terjadi kesengsaraan akibat peperangan, akibat dari bencana alam, akibat dari wabah penyakit dan bisa terjadi karena kelaparan yang melanda suatu daerah.
Menurut para ahli yang mengamati perikliman, sebentar lagi akan banyak bencana alam dan kelaparan diakibatkan oleh perubahan iklim karena terjadi kerusakan lingkungan yang sangat parah. Baik di darat maupun di lautan, baik air maupun udara sehingga menyebabkan ketidaknyamanan bagi manusia dan makhluk hidup lainnya.
Perubahan iklim menyebabkan ketidakteraturan cuaca dan curah hujan sehingga terjadi gagal panen dan kesulitan bahan pangan. Itu semua karena akibat ulah tangan manusia dalam mengelola sumber daya alam. Mereka serakah dalam mengeksploitasi bumi dengan semena-mena tanpa batas dalam mendapatkan kekayaan dan melupakan masa depan.
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). ( Ar-Rum 41).
Ayat itu memberikan pembenaran bahwa segala bencana yang menimpa manusia adalah merupakan akibat dari kesalahan manusia. Dan musibah tersebut sebagai bentuk hukuman atas akibat kesalahan mereka itu. Allah telah menjadikan hukum-hukum alam yang terdapat di bumi itu dan jika dilanggar maka akibatnya akan mengalami kehancuran yang dampaknya sangat merugikan terhadap manusia itu sendiri.
مَّآ أَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ ٱللَّهِ ۖ وَمَآ أَصَابَكَ مِن سَيِّئَةٍ فَمِن نَّفْسِكَ ۚ وَأَرْسَلْنَٰكَ لِلنَّاسِ رَسُولًا ۚ وَكَفَىٰ بِٱللَّهِ شَهِيدًا
Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi. ( An-Nisa 79).
Dalam Fiqh Kebencanaan yang dikeluarkan oleh PP Muhammadiyah berdasarkan Hasil Munas Tarjih yang disahkan melalui SK No. 102/KEP/I.0/B/2015 tanggal 29 Syakban 1436 H/16 Juni 2015 M memahami bahwa bencana merupakan wujud kasih sayang Allah kepada manusia. Bencana merupakan ujian dan cobaan keimanan. Orang beriman akan memahami bahwa apapun yang menimpa mereka adalah “kebaikan” dari Allah yang Rahman dan Rahim. Bencana merupakan ketetapan dan ketentuan (takdir) dari Allah.
Ada bencana yang terjadi karena perubahan siklus alam yang tidak ada kaitannya dengan manusia seperti gempa; dan ada bencana yang terkait dengan perilaku manusia dalam menjalankan fungsi kekhalifahan, semisal eksploitasi alam. Bencana bisa terjadi karena “dosa sosiologis” manusia yang salah perhitungan terhadap alam, seperti membangun pemukiman di lereng gunung sehingga terjadi longsor dan banjir.
Allohu akbar.. Allohu akbar..
Hadirin jamaah Ied yang berbahagia
BACA HALAMAN BERIKUTNYA..