Khutbah Idul Fitri Muhammadiyah 2022: Musibah Bagian Dari Ujian di Dunia

Ilustrasi padang pasir
Ilustrasi padang pasir

KHUTBAH PERTAMA IDUL FITRI MUHAMMADIYAH

اَلْـحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ لاَنَبِيَّ بَعْدَهُ . وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ نَبِيِّنَا مُحَمَّد وَعَلَى اَلِهَ وَ اَصْحَبِهَ وَمَنْ وَّالَاهُ اَمَّا بّعْدُ فَيَاعِبَدَاللهِ أُوْصِيْكُمْ وَأِيَّايَ بِتَقْوَى االلهِ حَقَّ تُقَاتِهِ فَقَدْ فَازَالْمُتَّقُوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ : يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ لآأِلهَ اِلَّااللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ.اللهُ اَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ .اللهُ اَكْبَرُكَبِيْرًا وَالْحَمْدُاِللهِ كَثِيْرًا وَ سُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةَوَّاَصِيْلًا

Bacaan Lainnya

Hadirin kaum Muslimin yang berbahagia

Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SwT, atas limpahan karunia-Nya yang tiada terhingga, sehingga kita bisa berkumpul bersama, bersimpuh di hadapan-Nya merayakan Idul Fitri, 1 Syawal 1443 H.

Kita merayakan Idul Fitri dalam suasana lebih baik dari tahun lalu karena  wabah covid-19 sudah mulai mereda. Tapi walaupun demikian kita hendaknya tetap waspada, berhati-hati menjaga kesehatan karena wabah akan selalu berulang, dan musibah akan datang tiada terduga.

Hadirin yang berbahagia

Di hari yang berbahagia ini khatib ingin mengajak hadirin untuk merenungkan makna kehidupan secara mendalam. Supaya kita dapat belajar dan memahami atas segala ketentuan Allah yang menimpa kepada kita.

Kalau kita camkan dan perhatikan perjalanan kehidupan manusia, banyak pelajaran yang bisa kita peroleh dari rangkaian kehidupan tersebut, kehidupan manusia tidak lepas dari keadaan baik dan buruk, susah dan senang, sehat dan sakit, senggang dan sibuk.

Itu semua variasi yang menyadarkan kita bahwa hidup itu tidaklah tetap dalam suatu keadaan tetapi berubah. Kalau sehat akan mengalami sakit, kalau kaya akan mengalami pailit, kalau senggang akan mengalami repot.  Sungguh tepat apa yang disampaikan Al-Qur’an

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ

Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar. ” (Qs Al-Baqarah: 155).

Menurut para pengamat kehidupan, dunia itu sejak dihuni manusia beberapa ribu tahun yang lalu selalu dihinggapi oleh berbagai cobaan dan musibah. Apakah itu musibah peperangan dan permusuhan, baik perang antar kelompok, antar suku maupun perang dunia. Ada juga musibah wabah penyakit berganti-ganti dan menelan korban jiwa serta harta. Seperti pernah mengalami wabah polio, TBC, malaria dan virus flu yang mematikan.

BACA HALAMAN BERIKUTNYA..

Pos terkait