Khutbah jumat berikut ini edisi khusus dalam rangka maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada tanggal 19 Oktober 2021 M / 12 Rabiul Awal 1443 H. Sedangkan bulan rabiul awal dimulai sejak tanggal 8 Oktober 2021.
Khutbah Jumat singkat tentang Maulid Nabi berikut ditulis oleh M. Taufiq Affandi, S.H.I., M.Sc., dosen Universitas Darussalam Gontor. Telah direview oleh Al-Ustadz Muhammad Wahyudi, M.Pd. Teks khutbah jumat Maulid ini juga telah publish di website Unida Gontor.
Isi khutbah jumat berikut ini berdurasi sekitar 5-7 menit tergantung pada intonasi atau jeda saat menyampaikan materi. Silahkan sesuaikan dengan kebutuhan.
Naskah khutbah jumat PDF dapat Anda download pada menu akhir tulisan. Jika teks khutbah terlalu panjang Anda bisa mencoret kalimat yang tidak perlu. Khutbah berikut ini hanya sebagai referensi. Semoga bermanfaat..
Silahkan bergabung di grup Telegram untuk mendapatkan Materi Khutbah terbaru dari KHUTBAHSINGKAT.com dengan cara klik “Berlangganan” BERLANGGANAN atau https://t.me/khutbahjumatsingkat
KHUTBAH JUMAT PERTAMA
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
الحمد لله رب العالمين القائل :وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
صَلَّى اللهُ عَلَى أَشْرَافِ الأَنْبِيَاءِ وَالمرْسَلِيْنَ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ سَارَ عَلَى نَهْجِهِ القَوِيْمِ وَدَعَا إِلَى الصِّرَاطِ المُسْتَقِيْمِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا
أما بعدُ
فيا عباد الله أوصيكم وإيّاي نفسي بتقوى الله حقّ تقاته فقد فاز المتقون
Hadirin Jamaah Shalat Jumat yang insyaAllah selalu berada dalam naungan rahmat dan hidayah Allah SWT
Tak henti-hentinya kita panjatkan puja dan puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam; karunia yang teramat besar yang Allah karuniakan kepada hamba-hamba-Nya.
Dan tentunya kita bersyukur kepada Allah atas nikmat nyawa yang masih diberikan kepada kita. Sehingga pada kesempatan ini kita masih dapat merasakan manisnya hidayah.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurah tak henti-hentinya kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya dan para sahabatnya.
Dan kami mengajak diri kami sendiri serta jamaah sekalian yang kami cintai dalam khutbah jumat di bulan maulid Nabi ini untuk terus memperkokoh ketaqwaan kepada Allah SWT.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (Al-Quran, Surat Ali Imran, ayat 102)
Hadirin Sidang shalat Jumat rahimakumullah…
Bulan ini merupakan salah satu bulan di mana kita sebagai umat Islam merasa sangat bahagia. Mengapa kita berbahagia? Dan bagaimana kita menyalurkan kebahagiaan tersebut?
Mengapa kita bersuka cita di bulan Rabiul Awwal ini?
Bagaimana tidak, pada bulan ini, yaitu bulan Rabiul Awwal, atau yang sering disebut juga dengan bulan maulid, 14 abad yang lalu, seorang Nabi terakhir terlahir ke muka bumi ini, tidak lain tidak bukan beliau adalah Rasulullah Muhammad SAW.
Bagaimana kita tidak bersuka cita? Bahkan Nabi Isa AS yang hidup sekitar 6 abad sebelum Rasulullah bersuka cita dengan adanya kabar gembira akan lahirnya Rasulullah SAW. Dan kegembiraan tersebut disampaikan kepada umatnya.
Dalam Surat As-Saff (61) Ayat 6, Allah SWT Berfirman:
وَاِذْ قَالَ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ يٰبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ اِنِّيْ رَسُوْلُ اللّٰهِ اِلَيْكُمْ مُّصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرٰىةِ وَمُبَشِّرًاۢ بِرَسُوْلٍ يَّأْتِيْ مِنْۢ بَعْدِى اسْمُهٗٓ اَحْمَدُۗ
Artinya: Dan (ingatlah) ketika Isa putra Maryam berkata, “Wahai Bani Israil! Sesungguhnya aku utusan Allah kepadamu, yang membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan seorang Rasul yang akan datang setelahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).”
Baca halaman berikutnya..