Pertama, penetapan kenabian Muhammad saw terjadi sebelum penciptaan Adam sebagai manusia. Dalam riwayat lain, Abu Hurairah ra menuturkan:
قَالُوْا يَارَسُوْلَ اللَّهِ مَتَى وَجَبَتْ لَكَ النُّبُوَّةُ, قَالَّ: وَآدَمُ بَيْنَ الرُّوْحِ وَالْجَسَدِ (رواه الترميذيُّ)
“Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulalloh, kapan kenabian ditetapkan untukmu? Beliau menjawab, “Pada waktu Adam masih berada diantara ruh dan jasad.” (HR. Tirmidzi)
Kedua, nabi Muhammad saw adalah penutup para nabi dan rasul. Jadi tidak ada nabi dan rasul setelah beliau. Disebutkan dalam al-Qur’an:
مَا كَانَ مُحَمَّدٌ اَبَآ اَحَدٍ مِّنْ رِّجَالِكُمْ وَلٰكِنْ رَّسُوْلَ اللّٰهِ وَخَاتَمَ النَّبِيّٖنَۗ وَكَانَ اللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمًا
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu tetapi dia adalah Rasulallah dan penutup nabi-nabi.” (QS. Al-Ahzab 40)
Dalam sebuah hadits dijelaskan:
عَنْ اَنَسِ بْنِ ماَلِكٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ اِنَّ الرِّسَالَةَ وَالنُّبُوَّةَ قَدْ اِنْقَطَعَتْ فَلاَ رَسُوْلَ بَعْدِى وَلاَ نَبِيَّ. (رواه احمد)
Dari Anas bin Malik bahwa ia berkata,“Rasulullah bersabda, Kerasulan dan kenabian telah terputus, tidak ada lagi rasul dan nabi sesudahku.” (HR. Ahmad)
Oleh karenanya, barang siapa yang mengaku menjadi nabi atau rasul, dan barangsiapa yang meyakini ada nabi atau rasul baru setelah beliau, maka ini adalah kebodohan serta kebohongan yang sangat menggelikan.
Ma’asyirol muslimin, hafidhokumulloh
Ketiga, kenabian Muhammad saw itu adalah berkah doa nabi Ibrahim as. Allah swt berfirman:
رَبَّنَا وَابْعَثْ فِيْهِمْ رَسُوْلًا مِّنْهُمْ يَتْلُوْا عَلَيْهِمْ اٰيٰتِكَ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَيُزَكِّيْهِمْ ۗ اِنَّكَ اَنْتَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ ࣖ
“Ya Robb kami, utuslah untuk mereka seorang rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka al-Kitab (al-Qur’an) dan al-Hikamh (as-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Mahakuasa lagi Mahabijaksana.” (QS. Al-Baqarah 129)
Allah swt mengabulkan doa nabi Ibrahim as dan mengutus seorang nabi dan rasul yang memiliki sifat-sifat seperti yang dimohonkannya.
Keempat, kenabian dan kerasualan Muhammad saw sudah dikabarkan Isa bin Maryam as kepada kaumnya. Allah berfirman:
وَاِذْ قَالَ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ يٰبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ اِنِّيْ رَسُوْلُ اللّٰهِ اِلَيْكُمْ مُّصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرٰىةِ وَمُبَشِّرًاۢ بِرَسُوْلٍ يَّأْتِيْ مِنْۢ بَعْدِى اسْمُهٗٓ اَحْمَدُۗ
“Dan (ingatlah), ketika Isa ibnu Maryam berkata,”Hai bani israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).” (QS. Ash-Shaff 6)
Kelima, mimpi ibunda nabi Muhammad saw ketika melahirkan beliau, bahwa ia melihat cahaya keluar dari dirinya, sehingga dari cahaya itu, ia dapat melihat dengan jelasa istana-istana Syam. Bahkan, sebagian ulama’ mengatakan bahawa ibunda nabi saw melihat cahaya itu dalam keadaan terjaga.
Ma’asyirol muslimin, hafidhokumulloh
Baca halaman berikutnya..