Lintasjatim.com, Kediri – Nasib nahas dialami Indah, warga Tirtoudan, Kota Kediri. Perempuan ini meninggal setelah sempat melawan pelaku jambret yang membawa kabur telepon genggam miliknya.
Indah mengalami kecelakaan di jalan raya. Dia terpelanting dengan posisi kepala terlebih dulu menghantam aspal. Peristiwa tragis ini terjadi di Jalan Kapten Tendean, Kota Kediri, Selasa (28/4/2020) malam.
Tak hanya Indah, adiknya yang bernama Nanda juga turut menjadi korban. Dia mengalami luka serius di bagian kepala akibat kecelakaan bersama kakaknya. Sementara satu pelaku berhasil diamankan.
Pelaku dikenali bernama Putut. Dia seorang residivis kambuhan yang telah keluar masuk penjara. Pria asal Kelurahan Tosaren, Kota Kediri tersebut sempat menjadi bulan-bulanan massa. Putut tidak seorang diri.
Dalam menjalankan aksinya dia bersama satu orang temannya. Sayangnya, satu pelaku lain berhasil kabur. Pelaku masuk ke kebun tebu di sekitar lokasi kejadian.
“Saya baru saja mengantarkan pesanan dari RS Baptis Kediri. Saat saya membuka HP di jalan tiba-tiba HP saya dijambret. Saat ini kakak saya (Indah,red) mengejar pelaku dan saya melawan sekuat tenaga penjambret hingga akhirnya jatuh di di depan Indomaret Jl Kapten Tendean,” kata Nanda.
Kedua pelaku sempat jatuh dan satu di antarannya berhasil diamankan warga. Risnanda, warga yang mengamankan pelaku mengaku curiga, saat mengetahui pasca kejadian tabrakan malah melarikan diri.
“Satu pelaku kabur dan satu orang berhasil kita amankan. Ternyata ini adalah pelaku penjambretan. Akhirnya kita amankan di rumah RT dan polisi akhirnya mengamankan pelaku,” kata Risnanda.
Saat dibawa polisi ratusan masa sempat mengepung pelaku. Warga memberikan hadiah bogem dan tendangan ke arah pelaku. Beruntung, aparat kepolisian yang berada di lokasi berhasil mengamankan pelaku dari aksi massa.
Kasat Reskrim Polresta Kediri AKP I Gusti Ananta sempat memperingatkan warga yang tidak menggubris seruan untuk menghentikan aksi main hakim sendiri. Selanjutnya, pelaku digiring ke Markas Polresta Kediri untuk interogasi.
Sementara korban penjambretan baik yang meninggal dan yang luka parah dilarikan ke rumah sakit. Hingga saat ini area perkebunan tebu yang menjadi tempat pelaku bersembunyi masih ramai warga. Bersama petugas gabungan dari Kepolisian dan Satpol PP warga membantu proses pencari pelaku.