Penipuan Bisnis Aplikasi Alimama, Ratusan Korban Lapor ke Polda Jatim

Penipuan Bisnis Alimama, Para Korban Melapor ke Polda Jatim
Penipuan Bisnis Alimama, Para Korban Melapor ke Polda Jatim

LINTASJATIM.com, Surabaya – Sejumlah korban investasi Alimama berbondong-bondong mendatangi kantor Polda Jatim, Senin (21/9/2020). Hal ini terkait penipuan investasi yang dilakukan oleh aplikasi Alimama.

“Kami semua disini perwakilan dari Alimama Surabaya menyampaikan tanggal 21 September 2020 dari jam 1 siang kami sudah membuat laporan di Polda Jatim ya. Kita tunggu kabar selanjutnya, sehari atau dua hari berikutnya. Terima kasih, mohon doa dan dukungannya,” kata salah satu perwakilan Alimama Surabaya dikutip dari video yang diposting akun @indoalimama di Instagram, Selasa (22/9/2020).

Bacaan Lainnya

Banyak korban yang merugi hingga ratusan juta rupiah setelah bergabung di aplikasi investasi ini.

Salah satu perwakilan dari sepuluh orang yang melaporkan korban investasi bodong ini mengatakan melaporkan bisnis Aplikasi terkait tindak pidana ITE.

Korban mengatakan awal bergabung dengan Alimama, korban menyetorkan modal 135 juta dengan keuntungan komisi 2-5 % per hari.
Awalnya korban mendapatkan keuntungan sesuai kesepakatan

Tiba-tiba, tanggal 17 September 2020, pihak Alimama meminta korban mengupdate aplikasi.

Namun, belakangan nomor atas nama Alimama justru tidak aktif, dan pihak Alimama meminta untuk Top up uang 200 ribu hingga 1 juta.

Disitulah, korban mulai menaruh curiga apalagi pihak Alimama seperti menghilang tanpa jejak dan nomor yang tertera tak bisa dihubungi. Hal itu menyebabkan korban merasa tertipu dan dirugikan.

“Sampai sekarang Alimama tidak aktif dan sudah banyak korban dengan total kerugian mencapai ratusan hingga miliaran rupiah,” kata korban dalam laporannya.

Berdasarkan informasi dari akun Instagram @indoalimama mengatakan sebanyak 620 member yang tercatat sebagai anggota Alimama menjadi korban penipuan dengan kerugian rata-rata Rp 5.112.933 per member hingga Senin (21/9/2020) pukul 20.30 WIB.

Berdasarkan laporan member Alimama, ada dua perwakilan daerah yang melaporkan kasus investasi bodong ini ke Polda Jatim yakni perwakilan Surabaya dan Bekasi.

6 Fakta Bisnis Apk Alimama Saat Masih Aktif

Redaksi berusaha menelusuri fakta-fakta terkait bisnis Alimama yang sedang viral ini. Berikut beberapa fakta bisnis Alimama yang ada di Indonesia.

1. Tidak Memiliki Situs Resmi

Per tanggal 18 September 2020, redaksi melakukan penelusuran profil resmi dari bisnis Alimama berbasis Apk tersebut. Namun, tidak ada informasi resmi. Tidak ada website atau situs resmi sebagai rujukan utama.

Pada umumnya, bisnis dengan skala besar pasti memiliki situs resmi yang di dalamnya terdapat profil, contact center hingga alamat perusahaan.

Saat melakukan tracing, alamat url yang ditemukan hanya sebuah domain https://almm.qdhtml.net/. Domain tersebut langsung mengarah pada menu registrasi agen dengan tampilan seperti dibawah ini.

Tangkapan Layar Menu Home Bisnis Alimama
Tangkapan Layar Menu Home Bisnis Alimama

Namun, sejak tanggal 17 September 2020 aplikasi ini tidak dapat diakses dan semua kontak customer service tidak bisa dihubungi.

2. Domain Alimama Baru Dibuat

Menurut berbagai sumber, Alimama pertama kali rilis pada November 2007. Itu artinya, hingga saat ini bisnis Alimama sudah berusia 13 tahun. Bahkan, hingga berita ini ditulis Alimama sedang merayakan ulang tahun ke 13.

Ulang tahun Alimama ke 13 ini ditandai dengan Upgrade aplikasi menjadi 13AL. Alimama juga memberikan berbagai reward kepada member.

Berdasarkan cek domain https://almm.qdhtml.net/ pada Whois Domain. Domain tersebut baru dibuat tanggal 14-4-2020. Itu artinya domain aplikasi ini baru berusia 5 bulan.

Whois Domain Alimama
Whois Domain Alimama
3. Klaim Jaringan Alibaba Group Tapi Minim Bukti

Bisnis Aplikasi Alimama ini mengklaim berada di bawah naungan Alibaba Group. Dimana melalui Jaringan Afiliasi Taobao, Alimama juga menyediakan layanan pemasaran serupa kepada penjual tersebut di situs web pihak ketiga.

Memang benar, salah satu perusahaan Alibaba Group adalah Alimama. merupakan perusahaan yang bergerak dalam teknologi pemasaran pedagang.

Alimama memungkinkan pemasar untuk menempatkan display pemasaran di situs web dan aplikasi pihak ketiga untuk memperluas jangkauan pemasaran dan promosi.

Namun, terkait bisnis Alimama Indonesia ini tidak ada fakta atau penjelasan resmi. Bahkan, di dalam aplikasi Alimama sendiri tidak ada penjelasan bahwa Alimama masuk Alibaba Group.

Sekedar informasi, Alibaba merupakan perusahaan investasi terbesar di dunia. Alibaba beroperasi di lebih dari 200 negara dan wilayah di dunia.

Perusahaan ini memiliki dan mengoperasikan beragam bisnis di seluruh dunia dalam berbagai sektor, dan dinobatkan sebagai salah satu perusahaan paling dikagumi di dunia. Silahkan baca tentang Alibaba Group.

4. Alamat Bisnis Alimama Tidak Ditemukan

Alimama tidak memiliki alamat sebagai identitas perusahaan. Semua aktifitas bisnis ini dilakukan melalui Aplikasi yang terinstal di ponsel masing-masing agen atau member.

5. Aplikasi Alimama Tidak Ditemukan di Playstore atau Google Play

Anda tidak akan menemukan aplikasi Alimama ddi Playstore atau Google Play. Aplikasi tersebut hanya bisa diunduh pada laman registrasi pelanggan melalui url https://almm.qdhtml.net/.

Tidak ditemukannya Aplikasi Alimama dimungkinan karena dua hal. Pertama, aplikasi bersifat Privat. Sehingga aplikasi tersebut tidak akan muncul ketika di search pada Playstore maupun Google Play.

Kedua, Aplikasi Alimama memang tidak ditaruh pada kedua platform tersebut. Tetapi disimpan pada cloudfare atau hosting dimiliki Alimama.

6. Membayar Profit

Awal-awal bisnis Alimama terbukti membayar agen dengan komisi 0,2% untuk belanja di Lazada, 0,25% di Tokopedia, 0,3% di Shope, 0,35% di Taobao, 0,4% di Tmall dan 0,5% di Amazon.

Redaksi berhasil menghubungi salah satu agen Alimama namun tidak bersedia namanya dipublish. Agen berinisial MR tersebut mengatakan jika Alimama memang benar-benar membayar profit yang dijanjikan.

“Iya betul, bisnis ini memang membayar profit. Saya top up awal 100rb. Tiap hari dapat untung Rp 2000. Kalau dikali 30 hari berarti dalam sebulan dapat 60 ribu,” kata MR, Jum’at (18/9/2020).

Namun, mulai tanggal 17 September 2020 para member tidak bisa menarik modal maupun profit mereka. Dari sinilah kemudian para member merasa ditipu. (Mardiyah/Aul)

Pos terkait