Lebih lanjut, Santoso menegaskan tidak ingin peristiwa perampokan yang terjadi di Rumdin dikaitkan dengan politik. Menurutnya, peristiwa perampokan itu murni kriminalitas.
“Jangan dikaitkan dengan politik. Ini bagi saya musibah yang saya alami yang apapun bentuknya dan sudah ditangani oleh pihak yang berwajib,” tegasnya.
Santoso mengaku juga akan segera kembali beraktivitas seperti biasa. Termasuk akan bekerja kembali menjadi pelayan masyarakat Kota Blitar.
“Insyaallah saya segera beraktivitas kembali. Sambil menunggu berproses saaya tetap kembali bekerja memberikan pelayanan pada masyarakat sebagaimana mestinya,” tukasnya.
Perampok Ancam Telanjangi Istri Wali Kota
Wali Kota Blitar Santoso menceritakan keberingasan perampok yang menyatroni rumah dinasnya. Perampok tersebut sempat mengancam akan menelanjangi istrinya.
Kejadian itu terjadi saat perampok meminta Santoso menunjukkan brankas. Santoso tidak mempunyai brankas. Namun, para perampok tidak percaya dengan ucapan Santoso.
“Pelaku sempat ngomong kalau tidak segera memberitahukan (brankas), istri saya mau ditelanjangi,” cerita Santoso kepada wartawan, Selasa (13/12/2022).
Saat itu, Santoso hanya memikirkan keselamatan istrinya. Dia lantas menunjukkan letak barang berharga yang ternyata disimpan di dalam lemari.
“Dia ngancam seperti itu. Saya berpikir bagaimana keselamatan istri saya. Kok dia sampai melakukan seperti itu, nggak baik,” ungkap Santoso.
Setelah tahu lokasi penyimpanan barang berharga, perampok mengobrak-abrik isi lemari. Mereka kemudian mendapatkan uang Rp 400 juta dan sejumlah perhiasan berharga.