LINTASJATIM.com, Blitar – Kawanan perampok menyatroni rumdin wali kota Blitar, Senin (12/12). Mereka menyekap 5 orang, antara lain wali kota, istri wali kota, dan 3 petugas Satpol PP penjaga pos.
Menurut polisi, perampok berjumlah 4-5 orang. Mereka naik mobil pelat merah. Setelah menyekap petugas jaga, mereka masuk ke rumdin lewat pintu samping dan mengambil DVR CCTV.
Detik-detik Perampokan
Wali Kota Blitar Santoso akhirnya muncul ke publik usai jadi korban perampokan dan penyekapan di rumah dinas (rumdin). Dia menceritakan bagaimana detik-detik perampok secara beringas masuk ke dalam rumdin.
Santoso yang tampak masih lemas mengungkapkan bahwa perampokan terjadi sekitar pukul 03.00 WIB. Ketika itu, pintu kamar pribadinya di rumdin digedor-gedor. Santoso yang baru tidur dua jam sebelumnya atau pukul 01.00 WIB lantas terbangun.
“Saya kira ada gempa. Digedor-gedor pintu, antara sadar dan nggak sadar,” beber Santoso di teras rumdin, Selasa (13/12/2022) siang.
Santoso mengungkapkan, saat itu istrinya salat tahajud. Setiap jam 3, istri Santoso memang sudah biasa bangun. Biasanya dia menunggu subuh sambil wiridan. Sesaat setelah digedor, tiba-tiba pintu sudah dijebol.
“Ada tiga orang kalau tidak salah. Langsung nyergap saya dan istri saya,” kata Santoso.
Santoso kemudian diikat oleh perampok. Dia dan istrinya tak berkutik.
“Tangan saya diborgol pakai tali, diikat ke belakang. Kaki juga demikian. Istri saya juga diperlakukan sama. Cuma istri saya tidak di bawah, tapi duduk di atas ranjang,” kata Santoso.
Para perampok kemudian menanyakan soal brankas ke Santoso.
“Brankasnya bapak di mana?” kata salah seorang perampok seperti ditirukan oleh Santoso.
BACA SELENGKAPNYA..